Dampak Perang Dagang, Cina Bakal Relokasi Industri Baja ke RI

Selasa, 18 Desember 2018 18:40 WIB

Aktifitas pekerja di industri baja PT Gunung Steel Group di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, 26 Februari 2015. Jumlah industri baja nasional saat ini sebanyak 352 perusahaan tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Cina berencana merelokasi industri baja miliknya ke Indonesia. Rencana tersebut dipicu oleh masih hangatnya perang dagang antara negeri tirai bambu itu dengan Amerika Serikat.

Baca: Asosiasi: Impor Baja Meroket, Produsen Lokal Tersungkur

"Mereka mengatakan mau merelokasi industri baja ke Indonesia, boleh enggak? Ya saya bilang boleh," ujar Luhut di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Selasa, 18 Desember 2018.

Hanya saja, Luhut berujar Cina hanya boleh masuk untuk memproduksi 7,5 juta ton per tahun saja. Pasalnya, saat ini, kata dia, produksi batubara Indonesia sudah mencapai 7,5 juta ton per tahun dan kebutuhan dalam negeri adalah 15 juta ton per tahun. "Jadi kalau bisa sampai 10 juta ton dalam lima tahun ke depan masih ok. Sehingga kita tidak perlu impor lagi," kata Luhut.

Dengan rencana masuknya industri baja Cina ke Indonesia, Luhut mengatakan Indonesia bisa terus memperbaiki neraca perdagangan serta defisit transaksi berjalan. Sebab, Indonesia nantinya bisa menghemat impor minyak dengan diterapkannya mandatori biodiesel dan menghemat impor baja lantaran sudah diproduksi di dalam negeri.

Advertising
Advertising

"Dalam tiga tahun ke depan defisit transaksi berjalan kita tidak akan seperti tahun ini yang mencapai US$ 8 miliar dolar, akan jauh berkurang," ujar Luhut.

Sebelumnya, Ketua The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Silmy Karim mengingatkan pemerintah bahwa saat ini industri besi dan baja nasional tengah menderita akibat derasnya barang impor masuk ke Indonesia. Tak hanya itu, membesarnya impor juga diikuti permainan curang importir sehingga harga barang bisa dijual lebih murah daripada produk lokal.

"Industri hancur, utilisasi turun, pabrik yang sudah tidak berproduksi, banyak," kata Silmy usai penandatanganan kesepakatan dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di Kantor SKK Migas, Jakarta Selatan, Jumat, 9 November 2018. Silmy ingin masalah ini diselesaikan segera sebelum industri bangkrut yang bisa berujung pada pemecatan pegawai.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik, pada Rabu, 15 Agustus 2018, impor produk besi dan baja masih berada dalam tren peningkatan dalam tahun ini. Hingga Juli 2018, nilai impor besi dan baja tercatat US$ 996,2 juta atau naik 56,55 persen secara tahunan. Secara kumulatif, sepanjang periode Januari-Juli 2018 nilai impor produk tersebut US$ 5,67 miliar, naik 36,30 persen year-on-year (yoy).

Nilai impor besi dan baja menempati posisi ketiga terbesar untuk periode Januari--Juli 2018, di bawah produk mesin dan pesawat mekanik dan produk mesin dan peralatan listrik. Di sisi lain, impor tak terhindarkan karena produksi dalam negeri yang belum memenuhi konsumsi.

Berdasarkan data Kemenperin, kebutuhan baja nasional diperkirakan mencapai 14 juta ton per tahun. Dari jumlah ini 9 juta ton telah diproduksi di dalam negeri. Terdapat 5 juta ton produksi yang dipenuhi melalui impor. Rata-rata produk yang diimpor merupakan jenis baja yang tidak diproduksi di dalam negeri.

CAESAR AKBAR | FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

11 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

20 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya