JK Apresiasi Pekerja Migran yang Telah Berjibaku di Luar Negeri

Reporter

Antara

Selasa, 18 Desember 2018 12:56 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan Pemberian Apresiasi dan Penganugrahan Zona Integritas menuju WBK/WBBM Tahun 2018 di Hotel Sultan Jakarta, Senin, 10 Desember 2018. Foto: KIP Setwapres

TEMPO.CO, Sukabumi -Wakil Presiden Jusuf Kalla mengucapkan selamat dan memberikan penghargaan kepada para pekerja migran Indonesia yang telah berjibaku di luar negeri guna memberikan pendapatan untuk keluarga dan berperan menyumbang devisa bagi negara.

BACA: Temui Keluarga Tuti Tursilawati, Dubes Arab Saudi: Takdir Allah

"Menjadi pekerja migran tidaklah mudah," kata JK--begitu dia akrab disapa dalam sambutannya saat peringatan Pekerja Migran Internasional di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa, 18 Desember 2018. Para pekerja harus mampu menyesuaikan diri dengan kendala bahasa, iklim, budaya dan kebiasaan yang ada di tempat kerja.

Tidak semua dapat meraih cerita bahagia. Ada pula yang mendapatkan cerita sedih ketika bekerja di luar negeri.

Untuk itu, JK meminta warga masyarakat yang akan pergi bekerja ke luar negeri untuk membekali dirinya dengan kekuatan mental, kemampuan fisik, kemampuan bahasa, pengenalan budaya tempat kerja yang baik, serta keterampilan yang baik.

Advertising
Advertising

JK juga menyampaikan bahwa para pekerja migran yang telah kembali dari luar negeri, dapat memberikan pengalamannya sebagai bekal mereka yang yang ingin ke luar negeri. Sementara mereka yang ingin ke luar negeri, dapat belajar dari para pekerja yang telah pulang ke Tanah Air.

Selain itu, JK juga berharap, pendapatan yang diperoleh dari bekerja di luar negeri dapat dijadikan modal untuk menciptakan wirausaha di dalam negeri.

"Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada para ibu-ibu dan bapak-bapak yang telah kembali ke dalam negeri dan harapan memanfaatkan pengalaman dan pendapatannya selama di luar negeri, dan bagi yang ingin berangkat tentu belajar meningkatkan kemampuannya lebih baik sehingga mendapatkan pendapatan lebih baik apabila di masa datang ke luar negeri," katanya.

BACA: Hukuman Mati Mengintai Pekerja Migran Indonesia

Sementara itu, di hadapan seribuan lebih para peserta peringatan Hari Pekerja Migran Internasional, Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan, saat ini Indonesia memiliki sembilan juta orang yang bekerja di luar negeri.

Hanif mengatakan, pemerintah terus memastikan pelayanan dan perlindungan kepada para pekerja migran asal Indonesia yang bekerja di berbagai negara.

Hari Pekerja Migran Internasional diperingati setiap 18 Desember berdasarkan deklarasi Konvensi Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran Dan Anggota Keluarganya (melalui Resolusi No. 45/158) pada 18 Desember 1990 di New York Amerika Serikat. Dalam kesempatan peringatan tersebut juga diberikan penghargaan Indonesia Migrant Award 2018.

Berita terkait

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

4 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

5 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

7 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

7 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

11 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

18 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya