BRI Tertarik Bekerja Sama dengan Alipay dan WeChat Pay

Selasa, 18 Desember 2018 10:54 WIB

Bank BRI

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Perseo) Tbk. atau BRI tertarik bekerja sama dengan Alipay (Ant Financial) dan WeChat Pay (Tencent). Hal ini dilakukan seiring rencana perusahaan mengembangkan sistem pembayaran berbasis teknologi QR Code, MyQR.

Baca: BRI Jelaskan Soal Blokir Jika Nasabah Tak Migrasi ke Kartu Chip

"Sejauh memberi manfaat dan nilai tambah yang lebih besar tentu BRI tertarik bekerja sama dengan AliPay dan WeChat Pay," ujar Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo, Senin, 17 Desember 2018.

Sejauh ini, kata Indra, BRI telah menjalin kerja sama dengan penyedia sistem pembayaran asal luar negeri, khususnya untuk mendukung transaksi berbasis kartu seperti Visa, Mastercard dan Union Pay. Masuknya Alipay (Ant Financial) dan WeChat Pay (Tencent) ke sistem pembayaran di Indonesia turut menarik minat BRI untuk bekerja sama.

Apalagi untuk beroperasi di Indonesia, bank sentral mensyaratkan penyedia jasa sistem pembayaran asing harus bekerja sama dengan bank umum kelompok usaha (BUKU) IV domestik.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Indra menyampaikan kerja sama dengan perusahaan penerbit uang elektronik asing saat ini sedang banyak dilirik banyak pihak, termasuk BRI. Hal itu mengikuti peraturan Bank Indonesia tentang uang elektronik yang tertuang dalam PBI No. 20/6/PBI 2018.

Fasilitas My QR pertama kali diluncurkan pada Agustus 2018. Nasabah dapat menggunakan sistem pembayaran berteknologi anyar tersebut melalui aplikasi BRI Mobile yang dapat diakses melalui telepon genggam.

Pembayaran My QR menggunakan uang elektronik server based BRI, T-Bank, sebagai sumber dananya. Oleh sebab itu, My QR dapat digunakan untuk nasabah dan non-nasabah BRI dengan satu kali registrasi melalui BRI Mobile.

Hingga kuartal III/2018 alokasi belanja modal teknologi informasi (TI) perseroan mencapai Rp 2,1 triliun. Akhir tahun ini penyerapan belanja modal TI hingga akhir tahun sekitar Rp 3 triliun, atau melebihi dari target.

Baca: Bayar Pakai BRI, Tiket Garuda Diskon hingga 75 Persen

BRI mengalokasikan belanja TI yang cukup besar guna memperkuat sistem infrastruktur digital dari segi backbone, pusat data, dan standardisasi jaringan unit.

BISNIS

Berita terkait

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

5 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

1 hari lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

3 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

5 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

5 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

7 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

8 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

8 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya