Kemenko Maritim: Jika Menambah Utang Saja, Rupiah Justru Melemah

Jumat, 14 Desember 2018 13:08 WIB

Pegawai bank menghitung uang dolar Amerika Serikat pecahan 100 dolar dan uang rupiah pecahan Rp 100 ribu di kantor pusat Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018. Nilai tukar rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, 20 Agustus 2018, bergerak melemah 20 poin ke level Rp 14.592 dibanding sebelumnya Rp 14.572 per dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan berdialog dengan Deputi Kementeriannya di sela kunjungan ke Korea Selatan pagi ini. Dalam dialog itu, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Purbaya Yudhi Sadewa merespons kritik yang mengatakan bahwa penguatan yang terjadi pada rupiah dikarenakan pemerintah menambah utang baru.

Baca juga: Rupiah Pagi Ini Dibuka Melemah ke Level 14.498 per Dolar AS

“Kalau hanya karena utang saja, maka rupiah justru akan melemah karena pasar melihat bahwa kita tak berdaya dan hanya mengandalkan utang saja untuk mengatasi masalah ekonomi kita," ujar Purbaya dalam keterangan tertulis, Jumat, 14 Desember 2018.

Menurut dia ada beberapa faktor yang mendorong penguatan rupiah saat ini seperti, fundamental ekonomi Indonesia yang jauh lebih kuat dari dugaan banyak pengamat. Ekonomi di triwulan III tahun 2018 masih tumbuh di atas 5 persen.

“Inflasi masih terkendali, stabilitas sosial politik masih terjaga dengan baik artinya tidak ada perburukan pada variabel-variabel ekonomi Indonesia," kata dia.

Advertising
Advertising

Purbaya mengatakan perjanjian swap dengan Singapura dan Cina baru-baru ini, menunjukkan kepercayaan kedua negara tersebut kepada Indonesia masih tinggi. "Ini juga sekaligus memperkuat second line of defense terhadap mata uang rupiah," kata Purbaya.

Menurut dia pelaku bisnis dari luar negeri juga percaya kepada Indonesia seperti mulai terlihat arus direct investment ke Indonesia. "Seperti investasi di Morowali, Weda Bay, CPC Taiwan, dan baru baru ini Pegatron. Ini semua menunjukkan iklim investasi di Indonesia mengalami perbaikan yang signifikan," kata dia kepada Luhut.

Luhut mengatakan dengan aktifnya Presiden, dirinya dan menteri-menteri lain melakukan road show untuk bertemu investor sambil menjelaskan bahwa keadaan ekonomi Indonesia masih berada pada jalurnya juga menjadi faktor yang menenangkan bagi para penanam modal.

“Perkembangan inilah yang membuat para investor di pasar obligasi tidak memindahkan investasinya ke negara lain, di sisi lain investor saham mulai masuk kembali ke Indonesia," kata Purbaya.

Purbaya mengatakan faktor-faktor tersebut lah yang membuat banyak kalangan semakin sadar bahwa fondasi ekonomi Indonesia baik, termasuk nilai tukar rupiah. "Dalam keadaan demikian tidak ada alasan lagi spekulan untuk berspekulasi dolar, mereka lebih memanfaatkan uang mereka untuk usaha," ujar Purbaya.

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

5 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

6 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya