Jokowi Diminta Desak Lion Air Beri Santunan ke Keluarga Korban

Rabu, 12 Desember 2018 18:27 WIB

Tim SAR gabungan mengevakuasi turbin pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Sabtu, 3 November 2018. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah keluarga korban Lion Air, melalui kuasa hukumnya, bakal meminta maskapai penerbangan itu untuk membayarkan dana santunan. Seiring dengan itu mereka juga bakal tetap melayangkan gugatan kepada Boeing untuk membayar ganti rugi.

Baca: AXA Mandiri Bayar Klaim Korban Lion Air JT610 Senilai Rp 1,5 Miliar

"Dengan bantuan pengacara Indonesia, Hotman Paris, para keluarga korban meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo, Ketua Parlemen, dan juga Menteri Perhubungan untuk mendesak Lion Air agar segera memberikan uang kompensasi kepada keluarga korban tanpa harus membatalkan gugatan mereka terhadap Boeing di pengadilan Chicago untuk melindungi hak-hak keluarga korban," ujar pengacara korban Lion Air untuk gugatan terhadap Boeing, Manuel von Ribbeck, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu, 12 Desember 2018.

Pasalnya, kata Ribbeck, mereka menemukan ada keluarga korban yang diminta untuk menandatangani sebuah dokumen bila mau menerima kompensasi atau santunan. Di dalam dokumen itu tercantum klausul bahwa keluarga korban tidak bisa melayangkan gugatan terhadap sekitar 800 perusahaan yang berkaitan dengan Lion Air, salah satunya Boeing, apabila telah menerima santunan. "Itu sangat buruk, seharusnya Lion Air memberi perhatian lebih kepada pihak keluarga daripada melindungi pihak asuransi," ujarnya.

Di samping itu, saat ini sebanyak 25 keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 telah mengajukan gugatan terhadap Boeing di Chicago, Amerika Serikat. Sidang pertama terhadap gugatan tersebut dalam pengadilan di Chicago akan dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2019. Mereka menggugat Boeing membayar ganti rugi sebesar US$ 100 juta yang nantinya akan dibagi kepada 25 keluarga.

Advertising
Advertising

Beberapa persoalan yang dikemukakan para keluarga korban dalam gugatan itu, misalnya mengenai masalah teknis yang terjadi pada sistem baru pada pesawat Boeing 737 Max 8. Persoalan itu diduga menjadi penyebab jatuhnya pesawat itu ke perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, pada Senin, 29 Oktober 2018.

Di samping itu, mereka berharap Boeing akan diwajibkan untuk memperbaiki setiap kecacatan dalam desain pesawat, memberikan pelatihan yang benar kepada para pilot, dan menyediakan manual pesawat yang lengkap dan jelas. Guna mengegolkan gugatan itu, Von Ribbeck menyatakan timnya akan terus mengawal kasus ini mewakili sebagian besar keluarga korban.

Sebelumnya, Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait mengatakan pihaknya tidak pernah mengeluarkan surat edaran yang melarang keluarga korban untuk melayangkan gugatan apabila telah menerima santunan. "Kami tidak mengeluarkan itu. Ada surat kesepakatan itu release and discharge," kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 30 November 2018.

Edward mengatakan memang ada dokumen kesepakatan yang dibuat oleh asuransi. "Dokumennya seperti apa silakan ditanya ke sana," tutur dia.

Setelah Lion Air memenuhi hak dari ahli waris korban, kata Edward, pihaknya mengklaim urusan telah selesai. "Setelah diberikan haknya berarti kan kita sudah selesai. Hak-hak sipil yang lain nggaK bisa kami kurangin," ujar dia.

Baca: Lion Air Didesak Terus Update Pencarian Korban Kecelakaan Pesawat

Managing Director of Lion Group Daniel Putut Kuncoro mengatakan perseroan tidak pernah mengeluarkan surat tersebut. "Mungkin asuransi," ujar dia. Ia pun mempersilakan keluarga korban Lion Air melayangkan gugatannya sesuai aturan yang berlaku. "Ini adalah negara bebas, kita ikuti aturan yang ada."

KARTIKA ANGGRAENI

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

14 menit lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

9 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

9 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

9 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

11 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

12 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

12 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

12 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

13 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

14 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya