Anggito: 20 Persen Dana Kelolaan Haji untuk Investasi Langsung

Rabu, 12 Desember 2018 17:37 WIB

Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keungan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu (kiri) saat mengikuti rapat dengan Komisi VIII DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 24 Mei 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji Anggito Abimanyu mengatakan, pada 2019, pihaknya merencanakan 20 persen dana kelolaan untuk investasi langsung. "Sebesar 20 persen, ditambah investasi lain. Kita prioritaskan yang sudah ada di dalam pipeline kita," katanya usai pembukaan Rapat Kerja Nasional BPKH di Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Desember 2018.

Baca: Anwar Nasution Sebut Jumlah Jamaah Haji RI Turut Lemahkan Rupiah

Anggito menjelaskan, dana kelolaan BPKH pada 2018 ini ditargetkan mencapai Rp 111 triliun dan pada 2019 diproyeksikan meningkat menjadi Rp 121,3 triliun. Dengan adanya investasi langsung di luar negeri tersebut, akan mengubah komposisi dana kelolaan yang saat ini dimasukkan ke dalam instrumen deposito dan sukuk.

BPKH, kata Anggito, telah menyusun rencana strategis yang dimulai tahun depan untuk menanamkan investasi di sektor transportasi, perhotelan dan catering di Arab Saudi. Investasi itu dilakukan dengan menggandeng Islamic Development Bank.

Lebih jauh Anggito menjelaskan BPKH juga telah menjajaki kerja sama dengan sejumlah BUMN dalam melakukan investasi di Arab Saudi. Untuk perhotelan, rencananya akan berinvestasi di Madinah dan Mekkah.

Advertising
Advertising

Anggito mengatakan, sampai sejauh ini, selain tiga sektor tersebut, belum ada rencana lainnya dalam berinvestasi. Meski demikian, pihaknya tetap mengkaji seluruh kemungkinan investasi.

Dalam Rapat Kerja Nasional BPKH, Anggito juga menyampaikan program kemaslahatan umat BPKH dengan memberikan bantuan untuk korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala dan SIgi di Sulawesi Tengah dan rehabilitasi NTB. Saat membuka rapat kerja itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta BPKH berhati-hati dalam berinvestasi agar tidak merugi.

Jusuf Kalla sebelumnya mengingatkan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk berhati-hati mengelola dana haji. Badan itu disarankan berinvestasi ke bidang infrastruktur.

Kalla menilai investasi di bidang tersebut paling aman dan memiliki imbal hasil yang paling tinggi. Kedua faktor itu penting lantaran dana haji bisa tergerus inflasi dan nilai tukar. Pasalnya, sekitar 90 persen biaya jadi berbentuk dolar Amerika dan Riyal Arab Saudi.

Baca: Emirates Operasikan 33 Penerbangan Tambahan Selama Haji 2018

Menurut JK, Badan Pengelola Keuangan Haji akan aman jika memiliki investasi dengan imbal hasil di atas inflasi dan nilai tukar. "Intinya investasi yang IRR-nya di atas 15 persen. Itu saja yang bisa menyelamatkan. Tidak ada cara lain," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Kemenag Rilis Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei

31 menit lalu

Kemenag Rilis Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei

Kementerian Agama atau Kemenag hari ini merilis jadwal pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Visa Non Haji, Kemenag: Kuota Haji Indonesia Sudah Penuh

14 jam lalu

Waspada Penipuan Visa Non Haji, Kemenag: Kuota Haji Indonesia Sudah Penuh

Kementerian Agama atau Kemenag mengimbau jemaah waspada terhadap tawaran visa non haji yang tidak resmi.

Baca Selengkapnya

Simak Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji 2024

15 jam lalu

Simak Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji 2024

Jemaah haji dijadwalkan untuk mulai diberangkatkan secara bertahap mulai 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Haji 2024, Kuota Terbesar Sepanjang Sejarah hingga Gunakan Kartu Pintar

15 jam lalu

5 Fakta Haji 2024, Kuota Terbesar Sepanjang Sejarah hingga Gunakan Kartu Pintar

Gelombang pertama jamaah haji Indonesia akan berangkat pada Minggu 12 Mei 2024. Berikut fakta-fakta menarik haji 2024.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

21 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

23 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya