TEMPO.CO, Jakarta - Emirates akan mengoperasikan 33 penerbangan tambahan ke Jeddah dan Madinah untuk membantu memfasilitasi jemaah yang akan menunaikan ibahad haji 2018. Penerbangan tambahan berlangsung mulai 6 hingga 31 Agustus.
Baca: Jemaah Haji Indonesia Dapat 4 Keistimewaan dari Arab Saudi
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar, diperkirakan ada 1.900 jemaah Haji yang akan berangkat dari Indonesia. Pasar terbesar lainnya yang Emirates perkirakan akan berangkat haji adalah dari Pakistan, Senegal, Amerika Serikat, Inggris, Australia, Pantai Gading, dan Nigeria.
Layanan ini akan berlangsung secara bersamaan dengan penerbangan reguler Emirates ke Jeddah dan Madinah. Layanan penerbangan tambahan ini tersedia bagi pemegang visa Haji yang masih berlaku.
Adil Al Ghaith, Senior Vice President Emirates untuk Commercial Operations, Gulf, Middle East and Iran menyatakan perjalanan haji adalah perjalanan yang luar biasa bagi umat muslim yang akan memberikan sebuah pengalaman yang tidak terlupakan. Diperkirakan ada 25.000 jemaah haji yang terbang dengan Emirates tahun ini.
Dengan permintaan yang tinggi terhadap perjalanan udara selama periode ini, Emirates menyediakan penerbangan ekstra untuk memastikan penerbangan yang lancar bagi jemaah yang melakukan perjalanan ke Mekah. "Selama perjalanan, kami ingin memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan kami yang sejalan dengan pilarkeimanan mereka, khususnya selama periode penting ini,” ujarnya.
Baca: KJRI Jeddah: Penambahan Kuota Haji Terkendala Lahan di Arafah
Selama di bandara di Dubai, Emirates telah menyiapkan tim bandara khusus yang akan ditugaskan memfasilitasi setiap penumpang selama di darat untuk ibadah haji. Sebagai tambahan, akan tersedia juga meja check-in dan transfer yang khusus melayani jemaah haji 2018 saat transit di Dubai.
BISNIS