Bidik Generasi Milenial, Peretail Ubah Strategi Pemasaran

Selasa, 11 Desember 2018 12:26 WIB

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit dari kalangan pengusaha retail menyesuaikan strategi pemasarannya untuk menjaring generasi milenial yang terus tumbuh dan jadi pembeli potensial belakangan ini.

Baca: Perumnas Sebut 60 Persen Pembeli Rusun Rawa Buntu Kaum Milenial

Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah, misalnya. Ia mengatakan, porsi generasi milenial yang cukup besar tersebut sudah memiliki kemampuan belanja yang lebih baik, sehingga peretail harus melakukan penyesuaian dalam strategi bisnisnya.

"Kalau kami pasti mengikuti tren itu, mulai dari pelaku usaha makanan dan minuman hingga fesyen itu mati-matian untuk dapat menjaring generasi milenial ini," katanya, Senin, 10 Desember 2018.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Februari 2018, jumlah generasi milenial atau yang berumur 15 tahun hingga 35 tahun tercatat 85,62 juta. Generasi ini setara dengan 32,3 persen dari jumlah penduduk yang mencapai 265 juta. Angka tersebut naik 1 juta jika dibandingkan dengan jumlah generasi milenial pada Februari 2013 yang tercatat 84,62 juta.

Advertising
Advertising

Budhi menjelaskan sebagian besar anggota Hippindo saat ini sudah mengubah template iklannya, dan lebih memilih untuk mengedepankan generasi milenial sebagai pemeran iklannya. Selain itu, anggota Hippindo juga semakin banyak yang berkolaborasi dengan marketplace untuk memasarkan produknya.

Meski harus memberi harga lebih rendah, tetapi peretail berharap mendapat keuntungan lebih besar dari permintaan generasi milenial yang lebih besar di perdagangan elektronik. "Kita sekarang tidak hanya aktif di offline saja, tetapi juga online. Kita ikut pesta belanja onlinne, dan nanti kita juga ikut pesta belanja online 12.12," ujarnya.

Tidak hanya itu, Budhi mengatakan peretail saat ini juga sudah banyak memperbesar porsi produk khusus untuk generasi milenial. "Besar porsi produk generasi milenialnya itu sesuai peretailnya masing-masing, tetapi itu sudah semakin besar," ujarnya.

<!--more-->

Hal senada disampaikan oleh CEO PT Mega Perintis (Manzone) Afat Adinata. Ia mengatakan, perusahaan juga telah menyadari besarnya pengaruh generasi milenial dalam bisnis fesyen. Berdasarkan survei internal yang dilakukan, porsi pelanggan Manzone yang berumur di bawah 26 tahun mencapai 44 persen.

Meski demikian, Afat mengatakan perusahaan memang sudah menjadikan generasi milenial (laki-laki) sebagai target pasarnya. Hanya saja, perusahaan tidak hanya akan bertahan pada generasi melenial, tetapi juga akan tetap menemani mereka hingga beranjak dewasa. "Jadi, kami ingin lebih menjangkau life cycle generasi milenial tersebut," tuturnya.

Untuk mengoptimalkan belanja generasi milenial, Manzone lebih memilih saluran pemasaran dari kegiatan goes to campus. "Kami ingin lebih dekat dengan generasi milenial. Kami secara rutin kami melakukan event manzone goes to campus, memberikan kuliah umum terkait dengan entrepreneurship dan management di industri ritel fesyen ," kata Afat.

Di lain pihak, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan mal juga melakukan penyesuaian dalam caranya mengelola. Bahkan, Stefanus mencatat mal kelas menengah memiliki porsi kunjungan generasi milenial hingga 70 persen.

Menurust Stefanus, publik sudah memahami yang paling banyak belanja itu adalah kalangan milenial antara umur 20-34 tahun. "Jadi, tidak heran jika pengelola pusat perbelanjaan juga memfokuskan strategi pada optimalisasi kunjungan generasi milenial," ujarnya.

Adapun untuk memanfaatkan potensi kunjungan tersebut, sebagian besar pengelola pusat perbelanjaan telah menghias mal dengan spot-spot menarik buat generasi milenial berfoto. "Setiap tahun kami coba untuk mengubah tema mal, kami buat tempat menarik yang instagramable, dan kami juga minta tenant untuk mengubah interiornya," tutur Stefanus.

Baca: Rayakan 42 Tahun, BTN Luncurkan KPR untuk Milenial

Selain itu, kata Stefanus, pengelola pusat perbelanjaan juga lebih aktif menggandeng komunitas komunitas generasi milenial, baik secara langsung maupun melalui sosial media. "Daripada harus mengadakan acara kontes menyanyi, kami sekarang lebih fokus pada komunitas generasi milenial ini. Mereka lebih cepat untuk diarahkan kunjungannya," ujarnya.

BISNIS

Berita terkait

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

7 hari lalu

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Kemenkop UKM mengklarifikasi isu larangan warung Madura beroperasi 24 jam. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

7 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

11 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

16 hari lalu

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.

Baca Selengkapnya

Tips Belanja Online Aman di Masa Lebaran

25 hari lalu

Tips Belanja Online Aman di Masa Lebaran

Agar terhindar dari menjadi korban penjahat siber saat belanja online di masa Lebaran, simak tips berikut ini.

Baca Selengkapnya

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

26 hari lalu

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

Peningkatan belanja online berkaitan erat dengan perayaan Lebaran.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

28 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran 2024, ACE Solo Paragon Mall Gelar Promo Diskon hingga 70 Persen

29 hari lalu

Menjelang Lebaran 2024, ACE Solo Paragon Mall Gelar Promo Diskon hingga 70 Persen

Sejumlah promo yang ditawarkan ACE menjelang libur Lebaran 2024 itu di antaranya adalah diskon belanja hingga 70 persen dan promo Beli 1 Gratis 1.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

31 hari lalu

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto buka suara soal permasalahan predatory pricing atau jual rugi di e-commerce.

Baca Selengkapnya

Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

32 hari lalu

Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan pasokan dan stok beras di berbagai daerah akan terjaga menjelang hari Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya