Fintech Amartha Salurkan Rp 635 Miliar untuk Mitra Usaha Mikro

Selasa, 11 Desember 2018 12:00 WIB

Vice President Amartha Aria Widyanto dan Co-Founder PrivyID Guritno Adi Saputra menjelaskan bagaimana tanda tangan digital memudahkan transaksi perbankan daerah pelosok di Crimatology Coffee, Senopati, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Desember 2018. TEMPO/Khory

TEMPO.CO, Jakarta - PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), salah satu perusahaan financial technology (fintech) atau teknologi financial berhasil mencatatkan penyaluran dana hingga Rp 635 miliar di tahun 2018 ini. Jumlah yang berhasil diraih oleh perusahaan peer-to-peer (P2P) micro lending ini, melonjak 200 persen dibandingkan capaian tahun lalu yang hanya Rp 200 miliar.

Simak: Fintech Dinilai Bakal Terus Jadi Tren Tahun Depan

"Sejak pertama berdiri, Amartha terus berkomitmen untuk menghubungkan para pengusaha mikro unbanked dengan para investor yang ingin berpartisipasi di sektor pendanaan yang lebih menguntungkan dan bernilai sosial," ujar Founder sekaligus CEO Amarta Mikro Fintek, Andi Taufan Garuda Putra dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 11 Desember 2018.

Tak hanya mencatatkan pertumbuhan penyaluran dana, jumlah mitra perempuan pelaku usaha mikro di pedesaan yang menjadi mitra Amartha juga meningkat lebih dari dua kali lipat. Di tahun 2017, baru ada 70 ribu perempuan di pedesaan yang menjadi mitra Amartha. Jumlahnya meningkat menjadi 152 ribu di tahun 2018. Seluruh mitra dari Amartha

Untuk diketahui, perusahaan teknologi finansial yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini memiliki beberapa keunikan. Pertama, seluruh mitra Amartha merupakan perempuan. Kedua, perusahaan ini
memfokuskan diri sebagai penghubung akses permodalan dari investor ke pengusaha perempuan di pedesaan. Melalui penyaluran itulah, Amartha terus mendorong peningkatan inklusi keuangan masyarakat, khususnya di kawasan pedesaan.

Advertising
Advertising

Andi mengatakan, pengusaha perempuan memang menjadi fokus utama penyaluran dana dari Amartha. Andi mengutip data dari International Finance Corporation (IFC) di tahun 2016, bahwa 51 persen usaha kecil dan 34 usaha menengah di Indonesia dimiliki dan dijalankan oleh perempuan. "Sebagai start up fintech yang inovatif, kami mengatasi kesenjangan inklusi keuangan dan meningkatkan partisipasi perempuan di ekonomi," ujarnya.

Founding Member dari Indonesia Micro Finance Association (IMFEA) Dewi Meissari Haryanti mengatakan selama ini, akses modal untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan usaha mereka memang tergolong sulit karena pola transaksi mereka yang kecil sehingga sulitnya terjadi akumulasi aset. Di sisi lain, kewajiban perbankan konvensional untuk menyalurkan 20 persen kredit untuk UMKM pun belum berjalan efektif.

Kondisi ini pun akhirnya memberi ruang inovasi bagi perusahaan teknologi finansial seperti Amartha untuk menghadirkan inklusi keuangan. Menurut Dewi, kemudahan prosedur yang dihadirkan perusahaan fintech sangat membantu para UMKM.

Ini terbukti dari data OJK yang mencatat adanya peningkatkan akun peminjam di perusahaan sejenis ini hingga 600 persen dari Januari sampai September 2018. "Saat ini fintech P2P lending sudah ada yang terdaftar dan diawasi OJK, jadi investor tak perlu ragu lagi," ujarnya.

Berita terkait

OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

32 hari lalu

OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

OJK menerbitkan POJK 3/2024 tentang Penyelenggaraan IInovasi Teknologi Sektor Keuangan yang menyasar aset kripto.

Baca Selengkapnya

Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

35 hari lalu

Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

Fintech lending UKU memprediksi kenaikan pengajuan pinjaman selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

35 hari lalu

AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

AFPI menjamin penagih utang dalam industri fintech lending sudah bersertifikat.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

36 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

38 hari lalu

Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

Aspire bekerjasama dengan Mastercard tawarkan solusi kartu korporat untuk memudahkan UMKM

Baca Selengkapnya

Srikandi PLN Beri Pelatihan Dasar Hukum Bisnis

44 hari lalu

Srikandi PLN Beri Pelatihan Dasar Hukum Bisnis

PT PLN (Persero) menyelenggarakan pelatihan dasar hukum berbisnis kepada pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Binaan PLN.

Baca Selengkapnya

Sambut Ramadan, PLN Tebar Promo Tambah Daya Listrik di Bulan Berkah

45 hari lalu

Sambut Ramadan, PLN Tebar Promo Tambah Daya Listrik di Bulan Berkah

Promo ini menjadi salah satu langkah hemat pelanggan untuk menyambut bulan Ramadan 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

51 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

OJK: 16 Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

21 Februari 2024

OJK: 16 Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

OJK telah menerbitkan sanksi administratif kepada pinjol yang belum memenuhi aturan tersebut.

Baca Selengkapnya