Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fintech Dinilai Bakal Terus Jadi Tren Tahun Depan

image-gnews
Indonesia Fintech Fair 2018 di Mall Taman Anggrek, Jakarta pada 13-15 Juli 2018.
Indonesia Fintech Fair 2018 di Mall Taman Anggrek, Jakarta pada 13-15 Juli 2018.
Iklan

TEMPO.CO, JAKARTA - Presiden Komisaris Mandiri Capital Indonesia Joseph Georgino Godong mengatakan tren bisnis digital tahun depan tetap akan berpusat di finansial teknologi atau fintech. Dari banyaknya sektor di fintech, peer to peer/ pinjaman akan tetap jadi tren. “Fintech itu di Indonesia bisa maju karena akses keuangan belum merata,” kata Joseph, Senin 3 Desember 2018.

 

Menurut Joseph, hadirnya fintek merupakan dorongan atas permintaan yang ada. Di daerah, ujarnya, banyak masyarakat yang tak bisa mendapat dana perbankan. Sedangkan meminjam di rentenir masyarakat kerap diberikan bunga yang amat tinggi. Fintek, katanya, bergerak di tengah-tengah ruang tersebut.

Walhasil, tahun depan MCI menargetkan bakal tetap memberi pendanaan di 6-8 start-up fintek. Anak perusahaan Bank Mandiri tersebut mengalokasikan dana hingga US$ 50 miliar untuk menyuntik para perusahaan rintisan tahun depan. “Yang pasti bidang fintek, bisa peer to peer lending, fintech enabler,” kata Kepala Finansial MCI Hira Laksamana. Mendanai fintek, bukan tidak mungkin akan diadaptasi penggunaan di perusahaan induk PT Bank Mandiri (persero) tbk.

Dua tahun terakhir, MCI cukup rajin mendanai fintek dengan alokasi dana Rp 350 miliar. Fintek-fintek tersebut ialah Cashlez, Yokke, Digital Artha Media, Investree, Amartha, dan Koinworks. MCI juga menopang sistem keuangan digital dari start-up non fintek seperti Moka POS, Jurnal, dan Privy yang kini memiliki akses dan kerja sama dengan fintek untuk menyalurkan pinjaman ke mitra usaha kecil yang djalaninya.

Selain Bank Mandiri, PT Bank Central Asia (Tbk) juga memiliki modal ventura perusahaan anak bernama Central Capital Ventura. Presiden Direktur CCV Armand Widjaja mengatakan CCV juga rajin mencari fintek potensial untuk didanai. Transformasi digital, kata Armand, merupakan salah satu program prioritas induk perusahaan di tahun depan. BCA pun merupakan salah satu bank yang sudah menyediakan layanan QR Code layaknya start up seperti Gopay atau WeChat Pay.

Managing Director Plug and Play Indonesia Wesley Harjono mengatakan tren bank yang kefintek-fintekan akan cukup terlihat tahun depan. Akseleratornya belum lama ini mengadakan sesi pitching start-up dengan investor termasuk ke perbankan yang tak memiliki anak perusahaan modal ventura seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. “Ini jadi peluang start-up di sektor fintek,” kata Wesley kepada Tempo.

Tak hanya di bidang keuangan, BTN bahkan menjalin kerja sama dengan aplikator pengawas proyek, Manpro. “Kami kan jalankan pembiayaan program sejuta rumah,” kata Direktur Utama BTN Maryono. BNI pun bakal segera mengakuisisi modal ventura eksisting untuk mendapatkan pasokan fintek yang bisa diadaptasi.

Melansir Otoritas Jasa Keuangan, hingga kuartal III, realisasi penyaluran kredit perusahaan peer to peer mencapai Rp 14 triliun dengan rasio kredit macet 3 persen. Realisasi tersebut meningkat 80 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kantor jasa konsultan internasional atau Pricewaterhouse Coopers (PwC) Indonesia juga menyatakan perkembangan fintech menjadi salah satu risiko bagi industri perbankan nasional.

PwC menerbitkan laporan Indonesia Banking Survei 2018 yang mensurvei 65 responden dari 49 bank di Indonesia. Sebanyak 41% responden dari bank besar menyatakan fintech akan menjadi ancaman serius dalam lima tahun ke depan. “Oleh karenanya, jika perbankan tidak segera berbenah, maka akan ketinggalan," ujar Advisor PwC Indonesia Chan Cheong.

Senior Consultant Angel Investment Network Indonesia Meredith Peng mengatakan fintech tetap jadi obrolan menarik di kalangan investor start-up. “Meski sudah keluar dua nama besar Gopay dan Grabpay,” ujarnya. Fintek seperti sistem pembayaran dan dompet digital, katanya bisa dikoneksikan ke dalam sektor digital lain seperti kesehatan dan pertanian.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi usai acara Launching Bulan Fintech Nasional and the 5th Indonesia Fintech Summit and Expo 2023 di Bunga Rampai, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 November 2023. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

OJK menerbitkan POJK 3/2024 tentang Penyelenggaraan IInovasi Teknologi Sektor Keuangan yang menyasar aset kripto.


Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

5 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

Fintech lending UKU memprediksi kenaikan pengajuan pinjaman selama Ramadan.


AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

5 hari lalu

Ilustrasi fintech. Shutterstock
AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

AFPI menjamin penagih utang dalam industri fintech lending sudah bersertifikat.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

6 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

9 hari lalu

Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

Aspire bekerjasama dengan Mastercard tawarkan solusi kartu korporat untuk memudahkan UMKM


OJK: 16 Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

36 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Shutterstock
OJK: 16 Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

OJK telah menerbitkan sanksi administratif kepada pinjol yang belum memenuhi aturan tersebut.


Ramai Mahasiswa ITB Bayar UKT Pakai Pinjol, Begini Penjelasan Lengkap Bos Danacita

58 hari lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, 29 Januari 2024. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyatakan skema pembayaran dengan Pinjol tidak diizinkan yang akan diikuti dengan pemeriksaan oleh inspektorat jenderal di lapangan. TEMPO/Prima Mulia
Ramai Mahasiswa ITB Bayar UKT Pakai Pinjol, Begini Penjelasan Lengkap Bos Danacita

Bos PT Inclusive Finance Group alias Danacita buka suara usai ramainya kasus bayar uang kuliah pakai pinjol di Institut Teknologi Bandung (ITB).


Alasan ITB Gandeng Pinjol untuk Cicilan UKT Mahasiswa: Tidak Semua Bisa Pinjam Bank

26 Januari 2024

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
Alasan ITB Gandeng Pinjol untuk Cicilan UKT Mahasiswa: Tidak Semua Bisa Pinjam Bank

ITB menyadari tidak semua orang dapat meminjam uang ke bank karena harus memiliki agunan.


Soal PHK Xendit, Pengamat: Core Business Tidak Lagi Terlalu Istimewa

25 Januari 2024

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Soal PHK Xendit, Pengamat: Core Business Tidak Lagi Terlalu Istimewa

Xendit merupakan perusahaan yang menyediakan layanan untuk membantu marketplace menyederhanakan pembayaran dan pinjaman.


Fenomena Tech Winter 2024, Bagaimana Nasib Bisnis Startup Berkelanjutan?

3 Januari 2024

Ilustrasi startup. Shutterstock
Fenomena Tech Winter 2024, Bagaimana Nasib Bisnis Startup Berkelanjutan?

Peneliti Senior CORE Indonesia Etikah Karyani Suwondo menjelaskan jenis startup yang akan bertahan di tengah fenomena tech winter.