Rini Soemarno: Apa Masalahnya Punya Banyak Utang

Minggu, 9 Desember 2018 13:37 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat mengikuti rapat terbatas percepatan pelaksanaan divestasi PT Freeport Indonesia di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 29 November 2018. Masalah lingkungan hidup menjadi salah satu materi dalam pembahasan rapat terbatas tersebut. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Rini Soemarno ikut berkomentar mengenai jumlah utang BUMN yang mencapai Rp 5.271 triliun. Dia mengatakan, utang adalah hal yang biasa dilakukan oleh sebuah perusahaan termasuk BUMN.

BACA: Utang Perusahaan BUMN Rp 5.271 Triliun, Ini Detailnya

Menurut Rini, selama utang ditarik dengan rasio yang benar dan bertanggungjawab tentu seharusnya bukan menjadi masalah. "Lho apa masalahnya punya banyak hutang, selama dengan rasio yang benar, bertanggungjawab dan dimanfaatkan untuk hal yang produktif, itu yang saya jaga," kata Rini ditemui usai mengikuti acara "Pemberangkatan Duta Bangsa ke Proyek Luar Negeri" di Gedung Wika, Cawang, Jakarta Timur, Ahad, 9 Desember 2018.

Baca: Jokowi Bangga Anak-anaknya Jualan Martabak dan Pisang Goreng

Sebelumnya, Kementerian menyampaikan utang BUMN mencapai Rp 5.271 triliun. Dari total tersebut sebanyak Rp 1.960 triliun merupakan utang riil. Sedangkan, utang BUMN di sub sektor keuangan mencapai Rp 3.311, kemudian dana pihak ketiga (DPK) Rp 2.448 triliun, dan premi asuransi dan lain-lain Rp 335 triliun.

Kendati demikian, jumlah utang tersebut kemudian menjadi perdebatan publik. Sebabnya, angka utang tersebut yang dinilai cukup besar dianggap membahayakan kondisi keuangan negara.

Advertising
Advertising

Rini melanjutkan, penarikan hutang merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk mengembangkan usaha. Ia menerangkan tidak ada perusahaan di mana pun di dunia bisa melakukan ekspansi tanpa bantuan dari utang.

"Semua perusahaan yang berkembang pasti menarik hutang, yang penting adalah berhutanglah dengan perhitungan benar, debt to risk rasio baik serta proyek yang akan dikerjakan baik," kata Rini.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta semua pihak melihat kinerja keuangan BUMN secara utuh, tidak hanya sekedar utangnya saja. "Sama kalau anda lihat muka saya, jangan hidungnya saja, lihat semuanya," kata Sri dalam diskusi di Nusa Dua, Bali, Kamis, 6 Desember 2018.

Begitu pula dengan BUMN, Sri meminta semua pihak juga melihat komponen lain dalam neraca keuangannya seperti ekuitas atau kepemilikan dalam bentuk nilai uang, leverage atau pembiayaan via utang, dan capital atau modal.


CHITRA PARAMAESTI | FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

2 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

5 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

6 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

9 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

21 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya