Pegawai Istaka Karya Dibunuh, Proyek Trans Papua Jalan Terus

Selasa, 4 Desember 2018 18:56 WIB

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah) memberikan keterangan terkait kasus pembunuhan pekerja di Papua yang digelar di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa, 4 Desember 2018. Menteri Basuki Hadimuljono bakal terbang ke Wamena, Papua, guna melihat kondisi setelah terjadinya pembunuhan terhadap sejumlah pekerja PT Istaka Karya. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan dugaan pembunuhan terhadap para pekerja PT Istaka karya (Persero) di Kabupaten Nduga, Papua, tidak membuat pemerintah berhenti menyelesaikan program pembangunan jalan Trans Papua.

Baca: Kelompok Pembunuh 31 Pekerja Istaka Karya Sudah Diidentifikasi

"Ini tidak menyurutkan semangat kami, akan ada tindak lanjut dari aparat keamanan, tetapi pembangunan akan terus jalan," ujar Basuki di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa, 4 Desember 2018.

Basuki mengatakan peristiwa itu tidak akan mengganggu target pemerintah untuk membangun Trans Papua. Meski demikian pasca insiden itu pembangunan 14 jembatan di segmen ke-5 Trans Papua dihentikan sementara. "Karena ini hanya jembatan kecil, kalau terganggu pun ini karena force majeur, jadi hal yang wajar."

Belum lagi jalan tol Trans Papua, menurut Basuki, sangat ditunggu-tunggu warga setempat. Sejauh ini tidak ada penolakan dari warga setempat terkait pembangunan Trans Papua. "Warga tidak ada yang menolak."

Pemerintah memutuskan menghentikan sementara pekerjaan pembangunan jembatan di segmen 5 ruas Trans Papua yang menghubungkan wilayah Mamugu dan Wamena Setelah adanya pembunuhan itu. Basuki mengatakan pembangunan akan diteruskan setelah adanya rekomendasi dari aparat keamanan di sana.

Istaka Karya adalah salah satu perusahaan yang ditugasi untuk membangun jembatan di segmen 5 Trans Papua. Mereka ditugasi membangun 14 jembatan. Dari jumlah itu, 11 jembatan sedang dalam proses pengerjaan, sementara sisanya belum mulai.

Selain Istaka Karya, perusahaan pelat merah yang juga ditugasi untuk membangun jembatan di segmen tersebut adalah PT Brantas Abipraya (Persero). Mereka ditugasi membangun 21 jembatan dan 5 di antaranya masih dalam pelaksanaan.

"Jadi total ada 35 jembatan di sana, dari Mamugu ke Wamena," ujar Basuki. Menurut dia, sejauh ini jalan antara Mamugu dan Wamena sudah tembus secara keseluruhan, namun belum terhubung dengan sempurna lantaran pembangunan jembatan belum kelar. "Total 278 kilometer Mamugu ke Wamena, untuk logistik yang selama ini dilayani udara."

Penghentian sementara proyek pembangunan jembatan itu ternyata bukan yang pertama kali terjadi di ruas jalan itu. Sebelumnya Brantas Abipraya juga sudah menghentikan pekerjaannya sejak 4 bulan yang lalu setelah adanya rekomendasi dari aparat keamanan.

Sebelumnya Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal mengatakan sebanyak 31 pekerja diduga dibunuh kelompok bersenjata pada 2 Desember. Para pekerja Istaka Karya sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

2 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

14 hari lalu

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas dalam Penembakan Massal di Moskow Bertambah Jadi 144 Orang

35 hari lalu

Korban Tewas dalam Penembakan Massal di Moskow Bertambah Jadi 144 Orang

Jumlah korban tewas dalam penembakan massal di Moskow pada Jumat, 22 Maret 2024, bertambah satu orang setelah mengalami kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

47 hari lalu

Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

Aksi penculikan massal ini dilakukan oleh geng kriminal bersenjata yang menuntut uang tebusan.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Haiti Akhirnya Umumkan Pengunduran Diri Ketika Kekerasan Geng Meningkat

53 hari lalu

Pemimpin Haiti Akhirnya Umumkan Pengunduran Diri Ketika Kekerasan Geng Meningkat

PM Haiti Ariel Henry, yang terdampar di Puerto Rico ketika kekerasan geng melanda seluruh negaranya, menyatakan pengunduran diri.

Baca Selengkapnya

Satu Personel Operasi Damai Cartenz Bripka Alfandi Stave Karamoy Tewas di Tembak KKB

20 Januari 2024

Satu Personel Operasi Damai Cartenz Bripka Alfandi Stave Karamoy Tewas di Tembak KKB

Satu Personel Operasi Damai Cartenz Bripka Alfandi Stave Karamoy Tewas Tertembak oleh KKB di Intan Jaya Papua

Baca Selengkapnya

Kondisi Ekuador Genting, Stasiun Televisi Dikuasai Kelompok Bersenjata Secara Live

10 Januari 2024

Kondisi Ekuador Genting, Stasiun Televisi Dikuasai Kelompok Bersenjata Secara Live

Kondisi Ekuador pada Rabu 10 Januari 2024 semakin genting menyusul kaburnya kepala geng kartel narkoba paling berbahaya dari penjara.

Baca Selengkapnya

Pemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo

3 Oktober 2023

Pemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo

Denis Mukwege, dokter kandungan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2018, mencalonkan diri sebagai presiden Kongo dalam pilpres Desember

Baca Selengkapnya

Serangan Bersenjata di Nigeria Tewaskan 14 Orang dan 60 Orang Diculik

25 September 2023

Serangan Bersenjata di Nigeria Tewaskan 14 Orang dan 60 Orang Diculik

Serangan bersenjata yang meluas di Nigeria pada akhir pekan lalu menewaskan 14 orang dan 60 orang lainnya diculik.

Baca Selengkapnya