Sri Mulyani Sebut Negara-negara G20 Tak Kompak Lagi

Minggu, 2 Desember 2018 18:07 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua dari kiri), berfoto dengan para pemimpin G20 dalam KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, Jumat, 30 November 2018. JK didampingi oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merasa suasana pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina, beberapa waktu belakangan berbeda dengan saat pertama kali forum ini dibentuk. "Kekompakan, kebersamaan dan kesepakatan bersama sepuluh tahun yang lalu seperti menguap," kata bekas Direktur Bank Dunia itu melalui akun Facebooknya, Ahad, 2 Desember 2018.

BACA: Prabowo Kritik Utang, Luhut: Negara Kita Gak Miskin - miskin Amat

Hal itu, kata Sri Mulyani, tampak dari belum meratanya pemulihan ekonomi di sejumlah negara paska dilanda gejolak perekonomian. Selain itu, kebijakan ekonomi antara negara semakin tidak padu dan tidak searah.

Bahkan, Sri Mulyani berujar beberapa waktu terakhir malah terjadi ketegangan antara negara akibat kebijakan konfrontasi perdagangan, normalisasi kebijakan moneter, dan kenaikan suku bunga The Fed. Kebijakan itu menimbulkan arus modal keluar dan gejolak nilai tukar di negara-negara emerging.

Belum lagi, belakangan perekonomian global juga menghadapi naik turunnya harga komoditas, khususnya minyak, serta persaingan kebijakan pajak yang berlomba saling menurunkan.

Padahal, pada pertemuan pertama G20 Leaders 2008 di Washington DC Amerika Serikat dan pertemuan kedua 2009 di London Inggris, para pemimpin dunia bersepakat untuk bersama-sama menyelamatkan ekonomi dunia dari kehancuran.

Kala itu, negeri Abang Sam dilanda krisis ekonomi dengan bangkrutnya Lehmann Brothers dan perusahaan asuransi dunia AIG. Peristiwa itu sempat memicu kepanikan dan krisis keuangan seluruh dunia.

Para pemimpin negara, kata Sri Mulyani, waktu itu sepakat untuk membangun kembali perekonomian melalui kebijakan moneter, fiskal dan mendorong sektor riil. Fokus lain yang sangat penting adalah melakukan reformasi regulasi dan kebijakan sektor perbankan dan keuangan untuk menghindarkan krisis keuangan kembali terjadi.

"Pada 2008, semua pemimpin negara G20 kompak sepakat menyelamatkan ekonomi dunia dengan kebijakan ekonomi satu arah dan saling mendukung, karena mereka percaya bahwa ekonomi global harus dijaga bersama," kata Sri Mulyani mengenang.

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

2 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

10 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

15 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

2 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

3 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya