Adhi Karya Alokasikan Belanja Modal Rp 4 T pada 2019

Jumat, 30 November 2018 14:07 WIB

Sejumlah pekerja melakukan pengecekan pada rangka saat pembuatan beton pracetak di fasilitas milik PT Adhi Persada Beton (APB) anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk di Sadang, Purwakarta, Jawa Barat, 29 April 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. merencanakan belanja modal (capital expenditure) pada tahun depan sekitar Rp 4-5 triliun. Direktur Keuangan Adhi Karya Entus Asnawi menyatakan jumlah belanja modal tahun depan masih relatif stagnan dibandingkan tahun ini, yaitu sebesar Rp 4 triliun.

Baca: Dapat Kontrak Baru Rp 12,7 Triliun, Adhi Karya: Lampaui Target

Alasannya, sebagian besar masih melanjutkan sebagian besar proyek yang sudah kontrak pada tahun ini. “Kami masih fokus pada proyek tol, sumber daya air, dan untuk anak perusahaan. Kemungkinan akan lebih besar pada sektor jalan tol dan properti," ujar Enthus, Kamis, 29 November 2018.

Adapun beberapa proyek yang akan dikejar oleh perusahaan dengan kode emiten ADHI adalah proyek jalan tol Aceh-Sigli sepanjang 74 kilometer (km), revitalisasi terminal II, dan tol dalam kota enam ruas senilai Rp 1,4 triliun. Enthus menuturkan saat ini Adhi Karya juga tengah menginisiasi pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta-Lulonptogo dan sejumlah proyek sistem penyediaan air minum.

Meski kondisi pasar tengah lesu, Enthus menuturkan akan mengupayakan segala cara untuk pembiayaan belanja modal tahun depan, seperti memanfaatkan kas internal dan aksi korporasi. Saat ini, kata dia, masih ada sisa penawaran umum berkelanjutan sebesar Rp 2 triliun.

Advertising
Advertising

Selain itu, perusahaan akan melakukan aksi korporasi seperti initial public offering untuk dua anak usahanya, yaitu PT Adhi Commuter Properti (ACP) dan Adhi Persada Gedung (APG). "Masing-masing kami lepas 30 persen sahamnya," ujar Entus.

Untuk IPO sendiri, Enthus menuturkan hal tersebut merupakan rencana tahun ini. Namun, target tersebut urung direalisasi lantara melihat kondisi pasar yang tengah lesu. ADHI mematok akan menjual sahamnya senilai Rp 1,2 triliun dari APG.

Tapi ia belum bisa memastikan besaran nilai dari ACP hanya saja ia memprediksi targetnya akan lebih besar. "Kami masih melihat kondisi pasar, begitu kondisi pasar bagus kami langsung masuk," kata Enthus.

Untuk belanja modal tahun ini, Enthus memperkirakan akan ada koreksi dari target semula, yaitu Rp 3,5 triliun. Hal tersebut terjadi lantaran adanya penundaan sejumlah proyek, seperti pembangunan transit oriented development (TOD) di kawasan Bekasi Timur, penundaan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) sepanjang kilometer ke-11 hingga 17, dan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). “Kemungkinan sisa belanja tahun ini akan dialokasikan pada tahun depan,” ujar Enthus.

Adapun perolehan kontrak baru, Direktur QHSE dan Pengembangan Adhi Karya Partha Sarathi menuturkan baru mencapai Rp 12,6 triliun hingga 23 November 2018. Angka tersebut masih jauh dari target tahun ini sebesar Rp 23,3 triliun.

Artinya, realisasi kontrak baru tahun masih kurang Rp 10,57 triliun. Meski begitu, Partha menuturkan ADHI segera menandatangani beberapa proyek baru. Untuk proyek terendah atau lowest contract on tender progress, sudah mencapai Rp 2,1 triliun.

Selain itu, masih ada proyek jalan tol Aceh-Sigli sepanjang 74 kilometer (km) senilai Rp 7,6 triliun, revitalisasi terminal II sebesar Rp 800 miliar dan tol dalam kota enam ruas senilai Rp 1,4 triliun. “Kurang lebih sudah ada Rp 13 triliun. Kalau dijumlahkan totalnya sebesar Rp 25,6 triliun. Diharapkan bisa lebih dari target,” ujar Partha.

Baca: Laba Bersih Adhi Karya Melonjak Menjadi Rp 335 Miliar

Corporate Communication Manager Adhi Karya Farid Budiyanto menuturkan kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Oktober 2018 didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 89,9 persen, lalu properti sebesar 8,6 persen dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Adapun kinerja ADHI hingga September tercat Rp 335 miliar. “Ada peningkatan sebesar 63,6 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yakni Rp 205 miliar,” ujar Farid.

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

9 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

9 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

16 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya