Boeing Digugat Keluarga Lion Air, Sidang Perdana Januari 2019

Jumat, 30 November 2018 06:49 WIB

Keluarga korban melakukan doa bersama dan tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa, 6 November 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang perdana mengenai gugatan keluarga Rio Nanda Pratama, salah satu korban jatuhnya Lion Air PK-LQP terhadap The Boeing Company akan digelar pada 17 Januari 2019. Sidang dijadwalkan bakal digelar di Gedung Pengadilan Richard J. Daley, Chicago, Illinois, Amerika Serikat pada pukul 09.00 waktu setempat.

Baca: Lion Air Diminta Jalankan 2 Rekomendasi KNKT, Kemenhub Akan Awasi

Pengacara firma hukum Colson Hicks Eidson, Curtis Miner mengatakan dirinya akan segera meminta keterangan dari Boeing terkait dengan desain, proses pembuatan, dan keputusan pengujian pesawat 737 MAX 8. "Kami mengantisipasi pengadilan akan memasuki tahap pemberian penjelasan pada bulan Januari, dengan demikian keluarga mendiang dr. Pratama akan berhak memperoleh penjelasan dari Boeing," kata Miner dalam keterangan resmi, Kamis, 29 November 2018.

Sebelumnya, pengacara keluarga korban Ribbeck Law Chartered dan Hotman Paris hari bertemu di Jakarta. Keduanya bertemu untuk menandatangani sebuah perjanjian kerja sama dalam rangka menangani kasus kecelakaan pesawat Lion Air JT 610.

Manuel von Ribbeck dari firma hukum Ribbeck Law Chartered sebagai perwakilan keluarga yang mengajukan gugatan mengatakan bahwa masih ada gugatan-gugatan lain yang akan diajukan terkait peristiwa ini. Ia mengatakan sudah ada lebih dari 50 keluarga korban kecelakaan Lion Air JT 610 meminta bertemu dengannya soal perkara ini.

"Mereka semua menuntut terungkapnya kebenaran dari tragedi yang memakan banyak korban jiwa ini. Para keluarga korban meminta kami untuk menghadirkan seorang ahli yang dapat ikut memantau penyelidikan kecelakaan udara tersebut," kata von Ribbeck dalam keterangan tertulis yang sama.

Advertising
Advertising

Von Ribbeck melanjutkan, keluarga korban juga menginginkan penyelidikan peristiwa jatuhnya pesawat bersifat terbuka dan publik. Bagi para keluarga korban, hasil akhir penyelidikan sangat penting untuk diumumkan kepada publik. Selain itu, banyak keluarga korban yang juga masih menunggu hasil identifikasi anggota keluarga yang menjadi korban jiwa.

Von Ribbeck juga menuturkan ia akan meminta pada juri di pengadilan untuk menentukan kompensasi dengan nilai jutaan dolar. Sebab, dengan jumlah korban Lion Air yang mencapai 189 orang yang meninggal, jumlah kompensasi bisa mencapai US$ 1 miliar. "Ini merupakan hitungan perkiraan apabila juri memutuskan untuk menuntut 5 hingga 10 juta dolar AS per penumpang," kata Ribbeck.

Berita terkait

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

9 jam lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

2 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

3 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

14 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

15 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

15 hari lalu

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

Apakah MK akan membenarkan adanya politisasi bantuan sosial (bansos) dalam putusan sidang sengketa Pilpres 2024?

Baca Selengkapnya

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

15 hari lalu

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

Pembatalan penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang yang meletus sejak 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

17 hari lalu

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

17 hari lalu

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.

Baca Selengkapnya