Arcandra Tahar: PNS Indonesia Pensiun di Usia Produktif

Reporter

Antara

Rabu, 28 November 2018 16:59 WIB

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar saat ditemui wartawan usai menghadiri acara Indonesia Gas and LNG Buyers Summit di Hotel Shangri-la, Jakarta Pusat, Selasa, 21 November 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Arcandra Tahar mengatakan pegawai negeri sipil di Indonesia dipensiunkan pada usia yang menurutnya masih terbilang produktif.

Baca juga: Tak Hanya LNG, Arcandra Tahar Minta Gas Diolah Sampai Petrokimia

"Bicara usia pensiun ini menarik, PNS dipensiunkan pada umur 55 sampai 58, sementara di luar sana, khususnya di Amerika Serikat, pekerja berusia 56 sampai 65 tahun itu dinilai paling produktif," kata Arcandra saat menyampaikan pidatonya dalam forum diskusi di Jakarta, Rabu, 28 November 2018.

Ia menjelaskan, rentang usia 56-65 tahun dinilai produktif, karena pekerja pada umur tersebut memiliki pengalaman yang matang, dan diyakini cenderung stabil dari sisi emosional. "Pekerja pada rentang usia 56-65 tahun juga tidak memiliki banyak tanggungan, karena sebagian besar anak-anaknya sudah mandiri. Jadi tidak hanya kematangan dalam pengalaman kerja, mereka juga fleksibel dalam membagi waktu," kata Arcandra.

Wamen ESDM itu menjelaskan, banyak anak muda yang saat ini berinovasi mengembangkan teknologi, dan berkecimpung di perusahaan rintisan. Para anak muda tersebut justru membutuhkan dukungan dari para pekerja pada usia produktif tersebut. "Di Indonesia justru dipensiunkan (PNS-nya), dan mereka pun banyak diambil oleh sektor swasta, jadi swasta kita maju," katanya.

Dalam sesi diskusi itu pun, Archandra melempar pertanyaan mengenai kemungkinan perpanjangan usia pensiun bagi PNS di Indonesia. "Saya cuma bertanya, mungkin tidak ya, orang-orang yang matang itu, jangan dipensiunkan dini, karena masih banyak energinya," tutur Arcandra.

Dalam sesi FGD bertajuk "Peningkatan Kompetensi Lulusan Pendidikan Vokasi melalui Sertifikasi Kompetensi Bidang Minyak dan Gas Bumi dalam Rangka Link and Match" di Jakarta, Rabu, Arcandra menyebut beberapa pertanyaan yang harus diperhatikan pakar dan pemerhati yang hadir pada kegiatan diskusi itu. Pertanyaan yang dimaksud di antaranya meliputi, bagaimana lulusan vokasi dan sekolah kejuruan menghadapi perekonomian yang tengah memasuki era revolusi industri 4.0, dan bagaimana para lulusan itu merespons masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) yang akan membuka keran tenaga kerja dari negara kawasan Asia Tenggara.

"Apa yang kita harapkan dari lulusan vokasi, apa kita menginginkan mereka membuat lapangan kerja, atau hanya masuk ke lapangan kerja yang telah diciptakan oleh industri," kata Arcandra Tahar. Sesi FGD yang diadakan Kementerian ESDM itu, turut diisi dengan penandatanganan nota kesepahaman antara perwakilan sekolah vokasi dengan pihak industri.

ANTARA

Berita terkait

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

1 hari lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

4 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

4 hari lalu

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

Ini perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dilihat dari pengertian, tujuan, manfaat, kepesertaan, hingga besaran iuran.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

7 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

8 hari lalu

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

9 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

10 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

10 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

14 hari lalu

Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

Pebulu tangkis Jepang yang juga dunia dua kali Kento Momota mengumumkan pensiun

Baca Selengkapnya