Cerita Jokowi soal Upaya RI Jembatani Perang Dagang AS-Cina

Rabu, 28 November 2018 08:40 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan salam saat menghadiri penganugerahan di halaman Griya Agung Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Ahad, 25 November 2018. Jokowi dianugerahi gelar kehormatan adat Komering Provinsi Sumsel yaitu Raja Balak Mangkunegara. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bercerita mengenai kegagalan rencana Pemerintah Indonesia untuk ikut berperan dalam mengendurkan tensi perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina. Menurut Jokowi, usaha tersebut dilakukan ketika dirinya menghadiri pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik di Papua Nugini pada 17-18 November 2018.

Baca: Jokowi Minta Insentif Tax Holiday Dievaluasi

Jokowi menceritakan dalam pertemuan yang juga dikenal dengan KTT APEC ini, dua kelompok tersebut terlihat berada dalam kelompoknya masing-masing. Sedangkan Indonesia, menurut Jokowi memilih untuk berada di tengah-tengah.

"Saya sudah sampaikan ke Menteri Luar Negeri, ngomong dengan sana dengan sini. Apa Indonesia bisa menjembatani itu. Dari pagi sampai siang, sampai setengah 3 ternyata enggak bisa, sulit," kata Jokowi dalam pidatonya di Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa, 27 November 2018.

Kemarin Bank Indonesia kembali mengelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia atau PTBI. Pertemuan tahunan 2018 ini digelar dengan mengambil tema "Sinergi untuk Ketahanan dan Pertumbuhan." Dalam pertemuan tahunan itu, BI memaparkan arah kebijakan ekonomi khususnya di bidang moneter pada tahun 2019.

Advertising
Advertising

Dalam acara tersebut, selain Gubernur Bank Indonesia dan Presiden Jokowi, hadir pula para menteri kabinet kerja, kepala daerah, pengamat ekonomi, pelaku industri keuangan, perbankan hingga pimpinan redaksi media massa.

Menurut Jokowi, kondisi tersebut menunjukkan bahwa fenomena perang dagang adalah hal yang betul-betul terlihat. Ia mengatakan menyaksikan kondisi tersebut, bahwa memang antara China dan Amerika Serikat memang tengah bersitegang.

"Kami menyaksikan pimpinan negara ekonomi terkuat nomor 1 dan nomor 2 dunia yaitu Cina dan AS bersitegang dan sulit dipersatukan. DI APEC kemarin mengelompok disana, mengelompok disini," kata Jokowi.

Akibat kondisi demikian, pada pertemuan APEC yang lalu, tidak ada kesepakatan yang berhasil diambil akibat masih tingginya tensi perang dagang. Tidak adanya keputusan tersebut menjadi sejarah baru dalam 29 tahun pertemuan APEC selama ini.

Baca: Prabowo Bandingkan Rasio Pajak di Era Soeharto dan Jokowi

Karena itu, Jokowi mengingatkan perang dagang belum akan selesai pada tahun depan. Karena itu, Indonesia perlu waspada karena tahun depan ketidakpastian ekonomi dunia masih akan terus membayangi kondisi perekonomian dunia dan juga domestik.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

52 menit lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

1 jam lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

1 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

2 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

2 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

2 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

15 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

17 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

18 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya