BI: Kebijakan Moneter 2019 Preemptif dan Ahead the Curve

Selasa, 27 November 2018 14:28 WIB

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo ditemui usai mengikuti salat Jumat di Kompleks Bank Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Oktober 2018. TEMPO/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur BI Perry Warjiyo memaparkan rencana kebijakan moneter bank sentral pada 2019 di hadapan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Perry, pada 2019, BI akan fokus pada kebijakan untuk menjaga stabilitas khususnya pengendalian inflasi dan juga menjaga nilai tukar rupiah.

Baca juga: Jokowi Apresiasi Taring BI Keluar Jaga Stabilitas Rupiah

"Stance kebijakan preemptif dan ahead the curve akan kami pertahankan, khususnya untuk menjaga rupiah dari ekonomi global," kata Perry saat berpidato dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia atau PTBI di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa, 27 November 2018.

Kebijakan ahead the curve maksudnya mengantisipasi atau mendahului situasi. Misalnya, BI mendahului kemungkinan The Fed menaikkan suku bunganya.

Hari ini BI kembali mengelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia atau PTBI. Pertemuan tahunan 2018 digelar dengan mengambil tema "Sinergi untuk Ketahanan dan Pertumbuhan."

Dalam acara ini, selain Gubenur Bank Indonesia dan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, hadir para menteri kabinet kerja, kepala daerah, pengamat ekonomi, pelaku industri keuangan, perbankan hingga pimpinan redaksi media massa.

Menurut Perry, tahun depan BI akan menjaga sekaligus memperkuat bauran kebijakan yang selama ini telah dikeluarkan. Ia mengatakan inflasi pada tahun depan tetap akan dijaga supaya bisa stabil para range angka 3,5 persen plus minus 1 persen.

Perry menuturkan untuk menjaga stabilitas nilai tukar, BI akan terus melakukan intervensi ganda baik di pasar surat berharga negara (SBN) maupun di pasar valas. Selain itu, BI akan terus mengembangkan kerjasama swap dengan bank sentral negara lain untuk menjaga kondisi nilai tukar rupiah sekaligus menjaga angka kecukupan cadangan devisa.

"Pada tahun 2019 kami perkirakan pergerakan rupiah akan bergerak stabil sesuai mekanisme pasar," kata Perry.

Perry melanjutkan mekanisme pasar terhadap stabilitas nilai tukar terus itu akan didorong tanpa mengurangi intervensi. Kecukupan likudiitas akan kami terus jaga dengan kebijakan penguatan lewat akselarasi pendalaman pasar uang transaksi domestik non-deliverable forward (NDF).

Adapun stabilitas sistem keuangan dijaga serta mempertahankan momentum kenaikan pertumbuhan kredit perbankan tahun 2019. Sedangkan, kinerja ekonomi domestik juga akan dukung kelancaran sistem pembayaran baik tunai maupun non-tunai.

Selain itu, untuk menjaga momentum dan mengangkat pertumbuhan ekonomi, BI akan mengeluarkan kebijakan akomodatif khususnya di bidang makro prudensial dan sistem keuangan syariah. Ke depan, BI akan terus mendorong keuangan syariah untuk menjadi sumber keuangan baru.

"Di pasar keuangan syariah, kami akan menerbitkan sukuk BI dan turut mendorong pemberdayaan zakat dan wakaf produktif," kata Perry.

Semua rencana BI tersebut, kata Perry, akan dilakukan supaya sejalan untuk menjaga kondisi defisit transaksi berjalan atau current account defisit berada di area terkendali.

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

41 menit lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

57 menit lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

1 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

2 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

4 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

4 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

5 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

5 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

9 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

11 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya