Bandara Soekarno - Hatta Gelar Simulasi Penanganan Gempa

Kamis, 22 November 2018 14:09 WIB

Suasana simulasi penanganan bencana gempa di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, Kamis, 22 November 2018. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

TEMPO.CO, Tangerang - Otoritas Bandara Soekarno - Hatta hari ini menggelar kesiapan penanganan bencana gempa. Simulasi kesiapan dalam penanganan bencana ini dilakukan untuk menjamin keselamatan penerbangan, keamanan dan kenyamanan moda transportasi udara.

Baca: Megaproyek Bandara Soekarno - Hatta II Dimulai 2021

"Serta untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari kecelakaan penerbangan, diperlukan latihan terpadu yang melibatkan seluruh instansi terkait untuk menguji sistem dan prosedur standar masing-masing institusi yang terlibat," ujar Executive General Manager, Bandara Soekarno-Hatta, M Suriawan Wakan, Kamis 22 November 2018.

Kesiapan penanganan bencana ini dilakukan dalam simulasi yang melibatkan 800 personel gabungan berbagai intansi di Bandara seperti PT Angkasa Pura II (Persero), Otoritas Bandara, AirNav, KNKT, TNI, Polres Bandara, Basarnas, CIQ, dan DVI Polda Metro Jaya.

Selain itu juga ada sejumlah maskapai penerbangan, petugas Ground Handling, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Pemadam Kebakaran Kota Tangerang, Pemadam Kebakaran Kabupaten Tangerang serta beberapa rumah sakit dan puskesmas yang ada di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta dilibatkan.

Advertising
Advertising

Adapun simulasi penanganan bencana dimulai dari penanganan darurat dari pesawat Boeing 777-300 rute Cengkareng-Singapura yang mengalami pembatasan lepas landas (aborted take off) karena pilot merasakan guncangan gempa di landasan.

Pesawat yang mengangkut 260 penumpang akan bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Changi, Singapura itu lepas kendali dan menyebabkan pesawat BA-3110 gagal take off. Pesawat juga gagal keluar dari runway sejauh 50 meter serta nose gear pesawat patah dan engine bagian satu terbakar di November 7, runway 25 right.

Insiden tersebut merupakan bagian dari skenario latihan penanggulangan keadaan darurat (PKD) PT Angkasa Pura II (Persero) melalui Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang diakibatkan adanya aktivitas vulkanik dari gunung anak Krakatau di Banten.

Suriawan mengatakan, selain penanganan pada saat kejadian, dalam PKD tahun ini juga terdapat skenario penanganan pasca kejadian, yakni penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters and meters. Bahkan PT Angkasa Pura II (Persero) juga melakukan latihan penanganan terhadap media (media handling) saat kondisi darurat.

Seperti tindakan khusus yang dapat dikomunikasikan oleh maskapai, termasuk mengaktifkan pusat panggilan darurat serta membuka pusat informasi untuk keluarga korban. "Aspek keselamatan selalu menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan penerbangan," kata Suriawan.

Baca: AirAsia Pindahkan Penerbangan ke Terminal 2 Bandara Soetta

Latihan ini, kata Suriawan, juga upaya untuk mengukur kesiapan dokumen Airport Emergency Plan (AEP) dan Airport Security Program (ASP) serta memperlancar fungsi instruksi, komunikasi, dan koordinasi. "Setiap dua tahun sekali, setiap bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) melaksanakan PKD." Adapun PKD kali ini adalah yang ke-12 kalinya diselenggarakan di Bandara Soekarno - Hatta.

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

2 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

2 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

3 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

5 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

6 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

7 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

7 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

7 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

7 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya