Gembar-gembor Swasembada, Ini Cara Prabowo Benahi Sektor Pangan

Sabtu, 17 November 2018 07:16 WIB

Politisi PAN Drajad Wibowo (kedua kanan) bersama Hanafi Rais (kedua kiri) seusai melakukan pertemuan dengan juru bicara KPK Febri Diansyah (kiri) digedung KPK, Jakarta, 5 Juni 2017. Kedatangan Drajad dan Hanafi Rais itu untuk meminta kepastian pimpinan apakah KPK bersedia bertemu Amien Rais untuk mengklarifikasi dugaan aliran dana kasus korupsi pengadaan alat kesehatan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Drajad Wibowo mengatakan tim ekonomi calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno telah menyiapkan program-program di sektor pangan.

Simak: Titiek Soeharto Kritik Janji-janji Swasembada Pangan Jokowi

Ia mengatakan sektor tersebut salah satu titik terlemah di era pemerintahan Presiden Joko Widodo yang akan dibenahi pasangan nomor urut dua itu. Drajad mengatakan apabila Prabowo terpilih maka peningkatan produksi pangan atau pertanian dan stabilisasi harga pangan bakal menjadi salah satu prioritas pembenahan.

"Kami kontraskan program ini dengan kegagalan swasembada pangan yang dijanjikan Pak Jokowi dan situasi di mana harga pangan sering melonjak-lonjak," ujar Drajad saat dihubungi Tempo, Jumat, 16 November 2018.

Salah satu program yang bakal dilakukan untuk menggenjot sektor pangan, kata Drajad adalah dengan menyisir kembali proyek-proyek infrastruktur. Nantinya, proyek yang dirasa belum terlalu mendesak bakal diundur. "Dana yg cukup besar akan kita realokasikan untuk peningkatan besar-besaran infrastruktur di pedesaan dan pertanian," kata Drajad.

Advertising
Advertising

Tujuannya adalah untuk menopang peningkatan produksi pertanian dan pangan, mulai dari irigasi, jalan, hingga ke fasilitas pengolahan dan penyimpanan. Di era Jokowi alokasi anggaran infrastruktur bisa menembus Rp 400 triliun.

Program lainnya, ujar Drajad, adalah pembenahan Perum Badan Urusan Logistik alias Bulog. Menurut dia, Bulog mau tidak mau harus diperkuat dari sisi pendanaan maupun asetnya. "Selain itu juga harus dirombak tata kelolanya agar tidak menjadi sarang korupsi, termasuk dengan adanya pengawasan dari masyarakat."

Kata Drajad, pembenahan Bulog nantinya akan berdampak kepada nilai tukar petani. Sebab, ihwal NTP, ujar dia, ada kaitannya dengan harga dasar dan harga maksimal untuk komoditas tertentu yang dijaga oleh Bulog.

Kritik soal pangan bukan baru pertama kali dilontarkan oleh kubu Prabowo. Kemarin, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Titiek Soeharto juga melontarkan kritik terkait janji kampanye Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla saat pemilihan presiden 2014. Menurut dia masih ada janji kampanye Jokowi yang tidak tercapai hingga kini, salah satunya di bidang pertanian dan pangan.

Menurut Titiek, janji Jokowi belum memenuhi janjinya lantaran sampai sekarang program swasembada pangan masih belum tercapai yang berimbas pada banyaknya impor pangan. "Waktu itu ada janji dalam waktu tiga tahun akan swasembada padi jagung kedelai, tapi nyatanya sampai sekarang bukan swasembada malah impor," ujar Titiek di Cilegon.

Titiek mengkritik langkah impor yang dilakukan pemerintah Jokowi. Padahal, menurut dia, Indonesia adalah negara yang kaya raya. "Tapi dari beras, jagung, cabai, sampai cangkul diimpor," ujar Titiek.

CAESAR AKBAR | ANTARA

Berita terkait

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

9 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

9 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

13 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

14 jam lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

16 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

17 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

18 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

18 jam lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

18 jam lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya