Gembar-gembor Swasembada, Ini Cara Prabowo Benahi Sektor Pangan
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 17 November 2018 07:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Drajad Wibowo mengatakan tim ekonomi calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno telah menyiapkan program-program di sektor pangan.
Simak: Titiek Soeharto Kritik Janji-janji Swasembada Pangan Jokowi
Ia mengatakan sektor tersebut salah satu titik terlemah di era pemerintahan Presiden Joko Widodo yang akan dibenahi pasangan nomor urut dua itu. Drajad mengatakan apabila Prabowo terpilih maka peningkatan produksi pangan atau pertanian dan stabilisasi harga pangan bakal menjadi salah satu prioritas pembenahan.
"Kami kontraskan program ini dengan kegagalan swasembada pangan yang dijanjikan Pak Jokowi dan situasi di mana harga pangan sering melonjak-lonjak," ujar Drajad saat dihubungi Tempo, Jumat, 16 November 2018.
Salah satu program yang bakal dilakukan untuk menggenjot sektor pangan, kata Drajad adalah dengan menyisir kembali proyek-proyek infrastruktur. Nantinya, proyek yang dirasa belum terlalu mendesak bakal diundur. "Dana yg cukup besar akan kita realokasikan untuk peningkatan besar-besaran infrastruktur di pedesaan dan pertanian," kata Drajad.
Tujuannya adalah untuk menopang peningkatan produksi pertanian dan pangan, mulai dari irigasi, jalan, hingga ke fasilitas pengolahan dan penyimpanan. Di era Jokowi alokasi anggaran infrastruktur bisa menembus Rp 400 triliun.
Program lainnya, ujar Drajad, adalah pembenahan Perum Badan Urusan Logistik alias Bulog. Menurut dia, Bulog mau tidak mau harus diperkuat dari sisi pendanaan maupun asetnya. "Selain itu juga harus dirombak tata kelolanya agar tidak menjadi sarang korupsi, termasuk dengan adanya pengawasan dari masyarakat."
Kata Drajad, pembenahan Bulog nantinya akan berdampak kepada nilai tukar petani. Sebab, ihwal NTP, ujar dia, ada kaitannya dengan harga dasar dan harga maksimal untuk komoditas tertentu yang dijaga oleh Bulog.
Kritik soal pangan bukan baru pertama kali dilontarkan oleh kubu Prabowo. Kemarin, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Titiek Soeharto juga melontarkan kritik terkait janji kampanye Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla saat pemilihan presiden 2014. Menurut dia masih ada janji kampanye Jokowi yang tidak tercapai hingga kini, salah satunya di bidang pertanian dan pangan.
Menurut Titiek, janji Jokowi belum memenuhi janjinya lantaran sampai sekarang program swasembada pangan masih belum tercapai yang berimbas pada banyaknya impor pangan. "Waktu itu ada janji dalam waktu tiga tahun akan swasembada padi jagung kedelai, tapi nyatanya sampai sekarang bukan swasembada malah impor," ujar Titiek di Cilegon.
Titiek mengkritik langkah impor yang dilakukan pemerintah Jokowi. Padahal, menurut dia, Indonesia adalah negara yang kaya raya. "Tapi dari beras, jagung, cabai, sampai cangkul diimpor," ujar Titiek.
CAESAR AKBAR | ANTARA