Genjot Pertumbuhan, Jokowi Rilis Paket Kebijakan Ekonomi ke-16

Jumat, 16 November 2018 11:24 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Wakil Kepala Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida mengumumkan paket kebijakan ekonomi ke XVI di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 16 November 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini meluncurkan paket kebijakan ekonomi ke-16. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan paket ini memuat tentang tiga hal.

Baca: Pengamat Ingatkan Realisasi 16 Paket Kebijakan Ekonomi ke Jokowi

"Pertama, perluasan fasilitas pengurangan pajak penghasilan badan atau memperluas pemberian tax holiday," kata Darmin Nasution di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 16 November 2018.

Darmin menjelaskan paket ini untuk menyempurnakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 35 Tahun 2018 yang masih dirasa memiliki kekurangan. Ia berharap kebijakan ini bisa mendorong investasi langsung pada industri perintis dari hulu hingga hilir demi mendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, kata Darmin, paket ini memuat pula tentang relaksasi daftar negatif investasi (DNI). Dengan meluncurnya paket kebijakan ini, pemerintah berharap investasi yang masuk ke Indonesia makin besar.

Darmin menjelaskan pemerintah sebenarnya telah merevisi DNI pada 2016. "Kami evaluasi secara detail apa yang sudah dilakukan pada 2016. Waktu itu kita relaksasi DNI, kita lihat masuk apa enggak. Kalau gak masuk jangan-jangan kurang relaksasi," ujarnya.

Kebijakan ini memberi kesempatan bagi penanaman modal dalam negeri (PMDN) termasuk UMKM dan Koperasi untuk masuk ke seluruh bidang usaha. Adapun bidang usaha yang selama ini sudah dibuka bagi Penanaman Modal Asing (PMA) namun sepi peminat, pemerintah memberi kesempatan PMA memiliki porsi saham lebih besar.

Isi yang terakhir dari paket ini, kata Darmin, mengenai pengaturan devisa hasil ekspor (DHE) khusus untuk hasil-hasil Sumber Daya Alam (SDA). "Kami pilih satu kelompok saja, yaitu SDA. Karena hasil SDA kan gak impor bahan mentahnya, sehingga dia hasilnya lebih akan positif," ucapnya.

Baca: Rizal Ramli: Kebijakan Ekonomi Jokowi Masih Konservatif

Menurut Darmin, pemerintah mewajibkan agar memasukkan DHE dari ekspor-ekspor barang hasil SDA. "Sekarang aturannya wajib masuk dan dimasukkan ke dalam sistem keuangan Indonesia. Tidak berarti itu dijual ke BI, hanya masuk ke sistem keuangan," ujarnya. Pemerintah nantinya akan memberikan insentif pajak berupa pemberian tarif final pajak penghasilan atas deposito.

Simak berita menarik lainnya terkait paket kebijakan ekonomi hanya di Tempo.co.

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

55 menit lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

2 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

13 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

13 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

15 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

16 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

16 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

17 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

17 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

17 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya