BI Catat Transaksi Uang Elektronik Naik Pesat Seiring E-Commerce

Kamis, 15 November 2018 19:45 WIB

Penggunaan E-Money di Indonesia dibandingkan penggunaan uang elektronik di negara-negara lain, terutama di negara maju (foto: Mohammad Khory Alfarizi).

TEMPO.CO, Jakarta - Transaksi uang elektronik pada triwulan III 2018 melambung tinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017. Bank Indonesia mencatat transaksi uang elektronik tumbuh sebesar 300,4 persen pada kuartal III 2018.

BACA: Perbanas Kaji Rencana Alipay dan WeChat Ekspansi ke RI

"Itu didorong menguatnya preferensi masyarakat bertransaksi melalui platform teknologi finansial dan e-commerce," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di kantornya, Kamis, 15 November 2018.

Pada lini pembayaran non-tunai, selain adanya lonjakan pada uang elektronik, pertumbuhan juga tampak pada pembayaran berbasis kartu. Tercatat, ada pertumbuhan transaksi masyarakat menggunakan anjungan tunai mandiri alias ATM debit, kartu kredit dan uang elektonik sebesar 12,1 persen pada triwulan III 2018.

"Angka itu meningkat dari sebelumnya 9,6 persen pada triwulan sebelumnya," ujar Perry.

Advertising
Advertising

BACA: Pembayaran Pakai Kartu Lebih Menguntungkan? Cek Faktanya

Kendati demikian, dari sisi pembayaran nontunai wholesale, kata Perry, rata-rata harian nominal transaksi BI real time gross settlement menurun sebesar 2,3 persen year-on-year, dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 6,33 persen year-on-year.

Sementara pada sistem pembayaran ritel, rata-rata harian nominal kliring melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia atau SKNBI tumbuh 7,3 persen. Angka itu meningkat dari pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 3,08 persen year-on-year.

Sementara itu, dari sisi pembayaran tunai, Perry mengatakan posisi uang yang diedarkan tumbuh 10,7 persen ketimbang tahun sebelumnya. Angka itu naik 1,2 persen di triwulan sebelumnya.

Statistik tersebut, menurut Perry, menunjukkan perekonomian domestik tetap baik ditopang kelancaran sistem pembayaran yang terpelihara, baik dari sisi tunai, maupun non tunai. "Bank Indonesia akan terus memastikan kelancaran dan ketersediaan sistem pembayaran nasional, baik sistem yang dioperasikan oleh Bank Indonesia maupun diselenggarakan oleh industri, sehingga tetap mendukung upaya menjaga stabilitas makroekonomi," ujar dia.

Baca berita tentang uang elektronik lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

33 menit lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

7 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

5 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya