World Bank Sebutkan Cara Menjadi Negara Berpendapatan Tinggi

Senin, 12 November 2018 15:30 WIB

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (kiri) melihat tas hasil karya perajin Indonesia di sela pertemuan tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Ahad, 14 Okrober 2018. Pertemuan tahunan tersebut telah berlangsung dengan lancar. ANTARA/ICom/AM IMF-WBG//Nyoman Budhiana.

TEMPO.CO, Jakarta - Lead Economist World Bank Indonesia, Vivi Alatas mengatakan pemerintah perlu mendorong kelas menengah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Cara ini dinilai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih maksimal dan keluar dari perangkap pendapatan menengah atau middle income trap.

Simak: Agenda IMF-World Bank Digelar di Bali, RI Bisa Raih USD 115 Juta

"Untuk itu mendorong pertumbuhan kelas menengah penting agar lepas dari jeratan middle income trap, dorong status Indonesia jadi negara berpendapatan tinggi," kata Vivi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin, 12 November 2018.

Menurut Vivi saat ini Indonesia masih berada dalam perangkap middle income trap. Vivi mengatakan pendapatan per kapita Indonesia di kisaran US$ 3.400, sedangkan untuk keluar dari perangkap itu, pendapatan per kapita harus bisa di kisaran US$ 12.000.

Salah satu cara yang paling menonjol untuk keluar dari perangkap tersebut, kata Vivi dengan mendorong pertumbuhan kelas menengah. Karena, menurut dia meningkatkan kapastias kelas menengah, bisa mencapai potensi pembangunan yang maksimal dan menjadi negara berpendapatan tinggi.

Menurut Vivi potensi itu terlihat dari kontribusi besar kelas menengah terhadap konsumsi rumah tangga secara keseluruhan. Vivi melihat per tahun, rata-rata kontribusi kelas menengah terhadap keseluruhan konsumsi sebesar 19 persen, sedangkan di luar kelas itu adalah sekitar 2 persen.

"Kelas menengah adalah konsumen utama, karena pertumbuhan datang dari konsumsi, dia yang hanya 22 persen, tapi total impactnya pengeluaran rumah tangga kelas menengah sejak 2002 tumbuh 19 persen tiap tahun. Artinya kelas menengah dapat meningkatkan multiplier efek dari peningkatan konsumsi," ujar Vivi.

Vivi mengatakan kelas menengah berpotensi besar menjadi mesin pembangunan, jumlahnya yang banyak dan memiliki kapasitas untuk berinvestasi di pendidikan, baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga.

"Jadi kelas menengah akan punya dampak lintas generasi," kata Vivi

Lebih lanjut Vivi mengatakan yang paling penting dari potensi kelas menengah, yaitu dominasi dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Karena, kata Vivi, 42 persen karyawan usaha yang digaji merupakan dari kelas menengah.

"Kelas menengah punya dampak penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kelas pada kelas lain," kata Vivi.

Vivi menilai pemerintah harus menstimulus laju pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan kelas menengah. Salah satunya, kata Vivi dengan memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk tumbuh menjadi kelas menengah atau di atasnya.

"Kemudian memberikan kesempatan kerja yang sama serta, memberikan secara maksimal perlindungan sosial," kata Vivi.

Simak berita tentang World Bank hanya di Tempo.co

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

6 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

13 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

32 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

33 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

34 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

41 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Perhimpunan Pendidikan dan Guru Tolak Keras Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Sederet Alasannya

59 hari lalu

Perhimpunan Pendidikan dan Guru Tolak Keras Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Sederet Alasannya

Program makan siang gratis janji kampanye Prabowo-Gibran yang akan diambil dari Dana BOS dinilai berpotensi mengurangi gaji guru. P2G tolak keras.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud mengkritik program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran yang dibahas pemerintah Jokowi saat ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

3 Maret 2024

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

Bank Dunia mengomentari program usungan Prabowo Subianto, yaitu makan siang gratis. Bank BRI akan membagikan dividen Rp 48 T.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran?

2 Maret 2024

Apa Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran?

Bank Dunia menilai program andalan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran tersebut bisa memberikan dampak pada ekonomi.

Baca Selengkapnya