Sudirman Said Sindir Konflik Antar Menteri Gara-gara Impor Beras

Senin, 12 November 2018 14:54 WIB

Bakal calon wakil presiden dalam pilpres 2019, Sandiaga Uno (tengah), didampingi anggota tim pemenangan Prabowo-Sandi, Sudirman Said (kanan) serta Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan LHKPN Cahya Hardianto Harefa, melakukan sesi foto di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 14 Agustus 2018. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Sudirman Said menyoroti kinerja sektor pertanian era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurut dia, ada pertanda yang kurang baik lantaran adanya konflik antara tiga pemangku kepentingan, yakni Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, dan Kepala Bulog.

Simak: Sudirman Said: Kami Fokus pada Pemberantasan Genderuwo Ekonomi

"Saya kira kita mencatat pertanda yang sangat buruk dari sektor pertanian, dimana terjadi satu konflik terbuka antara Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, dan Kepala Bulog yang mempersoalkan impor beras," ujar Sudirman di Hotel Le Meridien Jakarta, Senin, 12 November 2018.

Lantas dari konflik itu lah, menurut dia, semakin transparan bahwa impor beras ternyata tidak berhubungan dengan ketidakmampuan Indonesia memproduksi beras. Sebab, stok di Bulog masih cukup, begitu pula dengan hasil panen yang diperhitungkan surplus. "Impor didrive sebagai sarana bukan untuk mencukupi kebutuhan, tapi tujuan yang berbeda."

September lalu, Kementerian Perdagangan dan Bulog sempat bersitegang gara-gara urusan impor beras. Bulog berkukuh impor beras tidak diperlukan, namun Kemendag menyebut impor tetap berjalan. Kala itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan impor diambil lantaran kemampuan produksi beras dalam negeri masih rendah.

Advertising
Advertising

Keputusan impor diambil melalui rapat koordinasi terbatas antara Kementerian Koordinator Perekonomian, Kemendag, Kementan, dan Bulog.

Belakangan, Badan Pusat Statistik pun mengeluarkan data produksi beras nasional setelah mengoreksi metode penghitungannya. Dalam rilis teranyarnya, BPS mencatat luas panen tahun 2018 diperkirakan mencapai 10,9 juta hektare. Adapun, berdasarkan perhitungan luas panen diperkirakan produksi gabah kering giling atau GKG mencapai 49,65 juta ton sampai September 2018.

Sedangkan, potensi produksi sampai Desember 2018 diperkirakan sebesar 56,54 juta ton gabah atau setara dengan 32,42 juta ton beras. Karena itu, dengan angka konsumsi beras mencapai 29,57 juta ton per tahun, maka diketahui surplus beras diperkirakan mencapai 2,85 juta ton.

Ke depan, apabila jagoannya terpilih menjadi presiden dalam Pilpres mendatang, Sudirman mengatakan solusi utama di sektor pertanian adalah menyediakan satu data yang akurat dan selaras antara Bulog, Kemendag, dan Kementan.

Sudirman meyakini Indonesia dapat memproduksi kebutuhan pangan sendiri, misalnya beras, jagung, dan kedelai. Memang, ia memahami untuk mencapai titik tersebut diperlukan waktu, namun itu perlu dimulai dengan data yang akurat. "Kalau datanya tidak satu, tidak akan pernah ada solusi," kata dia.

Selanjutnya, Sudirman Said mengatakan perlunya ada kepemimpinan yang kuat guna mencapai swasembada pangan. "Kalau antar menteri ribut dibiarkan dan publik dibiarkan bingung kan repot," kata dia. "Level menko harus kuat, harus diurus dengan teknokrasi, artinya bicara data dan profesionalisme."

Berita terkait

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

43 menit lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

2 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

4 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

5 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

5 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya