Menteri Tenaga Kerja Sebutkan Tiga Masalah SDM Indonesia

Kamis, 8 November 2018 19:59 WIB

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri saat jumpa pers usai meresmikan Innovation Room, coworking space pertama milik Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, Kamis, 28 Juni 2018. TEMPO/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri mengatakan saat ini masih ada tiga permasalahan penting yang harus dihadapi pemerintah dalam menciptakan sumber daya manusia atau para tenaga kerja. Dia mengatakan tiga persoalan tersebut terkait dengan kualitas pekerja, kuantitas pekerja dan soal pesebaran pekerja.

Simak: Fintech Lending Terus Tumbuh, Indef: Bisa Serap 215.433 Tenaga Kerja

Menurut Hanif, secara kualitas, para pekerja di Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan kualitas pekerja lainya. Buktinya, banyak sekali keberhasilan-keberhasilan yang diperoleh dalam event internasional terkait kemampuan dan skill yang dimiliki.

Meski begitu, kata Hanif, kualitas para pekerja tersebut sifatnya hanya beberapa orang saja sehingga belum bisa merata kepada semua pekerja.

"Artinya, kalau kualitas itu kita punya, tapi masih role model," kata Hanif saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi dalam di Forum Merdeka Barat dengan tema Pengurangan Pengangguran di Kantor Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 8 November 2018.

Advertising
Advertising

Selain persoalan kualitas tersebut, secara kuantitas juga masih menjadi persoalan bagi para pekerja. Selain kualitas yang tidak merata jumlah pekerja yang memiliki kemampuan atau kualitas yang baik dan sesuai dengan permintaan industri tersebut juga masih terbatas. Atau, jumlah pekerja yang memiliki kualitas tersebut masih sangat minim.

Kemudian persoalan ketiga yang masih terjadi adalah tidak tersebarnya para pekerja tersebut. Dalam hal ini, para pekerja yang memiliki kualitas dan kemampuan yang baik serta sesuai dengan kebutuhan industri tidak tersebar atau cenderung terkonsentrasi di kota-kota besar.

"Memang harus memastikan bahwa para pekerja kita itu harus tersebar di berbagai daerah. Karena ngga banyak orang yang mau kerja di daerah yang jauh," kata Hanif.

Hanif menuturkan untuk mengatasi persoalan itu pemerintah akan terus memperkuat akses dan mutu di bidang vokasional traning atau pekerja di bidang vokasi. Adapun untuk mendukung hal ini, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan telah mengeluarkan program seperti triple skilling.

Program ini kata Hanif, akan memberikan kemampuan tambahan bagi calon pekerja yang belum memiliki kemampuan. Bagi pekerja yang telah memiliki kemampuan, program ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan atau skil yang dimiliki.

Selain itu, program ini juga memberikan akses bagi para pekerja yang telah melewati dua tahap selanjutnya untuk mengalihkan kemampuanya ke kemampuan yang lain. Program ini dibuat secara khusus untuk memberikan askes terhadap adana perubahan kondisi pasar tenaga kerja mengikuti perkembangan industri dan teknologi.

"Karena ada perubahan industri, teknologi, menyebabkan ada pekerjaan yang berubah. Jadi harus ada transformasi makanya kebijakan triple skiling itu kita diberikan supaya bisa masuk ke sana," kata Hanif.

Hanif menuturkan, Kementerian Ketenagakerjaan saat ini juga tak lagi memberikan syarat yang ketat seperti umur dan juga ijazah bagi calon pekerja yang ingin berlatih melalui balai latihan kerja. Selain itu, Kementerian Tenagakerja juga telah menyiapkan sistem pemagangan yang lebih baik sekaligus memberikan sertifikasi. Hal ini dilakukan supaya para calon tenaga kerja nantinya bisa lebih cepat diserap dalam dunia kerja.


Berita terkait

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

1 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

9 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

35 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

36 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

39 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

41 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

49 hari lalu

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

56 hari lalu

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

20 Februari 2024

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.

Baca Selengkapnya