Rupiah Menguat, Tiga Faktor Ini Diduga Jadi Alasannya

Rabu, 7 November 2018 15:02 WIB

Spekulan Dituding Perburuk Kurs Rupiah

TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan nilai tukar rupiah terus menguat selama tiga hari terkahir hingga mencapai level Rp 14.700 per dolar Amerika Serikat (AS). Merespons hal ini, Ekonom Center of Reform on Economics atau CORE Piter Abdullah Redjadalam mengatakan penguatan signifikan nilai tukar rupiah tersebut memang di luar dugaan.

Baca: Rupiah Stabil, BI: Faktor Regional dan Internasional

Kendati demikian, Piter juga mengatakan bahwa penguatan tersebut bersifat temporer. "Sumber tekanan di global memang sedikit berkurang tapi belum pasti. Sementara di domestik persoalan kita masih ada dan besar yaitu kemungkinan current account deficit kita melewati 3 persen dari PDB," kata Piter ketika dihubungi Tempo, Rabu, 7 November 2018.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat rupiah terus menguat. Pada hari ini Rabu, 7 November 2018 rupiah telah menguat ke level 14.764 per dolar AS dari sebelumyan Rp 14. 972 pada Senin, 5 November 2018.

Adapun merujuk pada RTI, rupiah telah menguat ke level Rp 14.695 per dolar AS pada pukul 14.30 WIB. Pada perdagangan hari ini, rupiah tercatat telah menguat sebanyak 0,74 persen sepanjang hari. Adapun selama sepekan terakhir rupiah telah menguat sebanyak 3,27 persen.

Piter menuturkan ada beberapa faktor yang dinilai ikut memperkuat nilai tukar rupiah selama tiga hari terakhir. Pertama, karena yield Surat Berharga Negara (SBN) yang sudah cukup tinggi sehingga menyebabkan spread yield SBN dibandingkan surat berharga di AS melebar.

Advertising
Advertising

Dengan Yield yg lebih tinggi SBN menjadi lebih menarik. Faktor kedua menurut Piter adalah adanya perkiraan The Fed yang tidak akan menaikkan suku bunga sebesar sebelumnya. Hal ini dengan pertimbangan bahwa proyeksi inflasi di AS yang akan tertahan.

Kemudian faktor ketiga menguatnya rupiah adalah terkait perang dagang. Menurut Piter, agenda pertemuan antara AS dengan China, meskipun tidak menjanjikan berakhirnya perang dagang tapi memunculkan harapan mengenai berakhirnya kondisi tersebut atau setidaknya tidak akan memperburuk keadaan.

"Harapan-harapan ini mendorong sentimen yang lebih baik terhadap negara berkembang termasuk Indonesia. Dengan yield yang lebih baik, sentimen positif ini mendorong masuknya kembali investor asing ke pasar SBN sekaligus memperkuat rupiah," kata Piter.

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

5 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

6 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

6 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

7 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya