Prabowo Janji Stop Impor, BPS Ungkap Peluangnya

Reporter

Caesar Akbar

Senin, 5 November 2018 17:42 WIB

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto (kiri) dan adiknya, Hashim Djojohadikusumo saat menghadiri Deklarasi Gerakan Emas di Stadion Klender, Jakarta Timur, Rabu, 24 Oktober 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

Jakarta - Merespons pidato calon Presiden Prabowo Subianto soal impor, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menjelaskan mengenai peluang Indonesia bisa bertahan tanpa impor. Menurut dia, Indonesia seharusnya menuju ke titik tanpa impor.

Baca juga: Prabowo tentang Ekonomi Rakyat Pas-pasan, Ini Data Credit Suisse

"Sebenarnya kan sudah ada kebijakan tingkat kandungan dalam negeri. Itu harus ditingkatkan," ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin, 5 November 2018.

Ia menyebut akan sangat baik apabila industri dalam negeri banyak menggunakan bahan-bahan dari produksi lokal. Sebab, penggunaan produk lokal tentu akan menaikkan nilai tambah produk lokal.

Pernyataan Suhariyanto itu mengomentari janji Prabowo apabila menjadi presiden. Prabowo berjanji mewujudkan Indonesia yang berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) sehingga tidak impor bahan pangan dan energi, bahkan Indonesia bisa swasembada.

"Saya bersaksi kalau saya dan Sandi menerima mandat rakyat maka akan membuat Indonesia berdiri di atas kaki sendiri sehingga kita mampu swasembada pangan dan energi. Oleh karena itu, ke depannya tidak perlu lagi kita impor 1,3 juta barel minyak," kata Prabowo pada Ahad lalu.

Menurut Suhariyanto, nilai ekspor pada triwulan III 2018 cukup baik. Sebab, dibandingkan dengan tahun lalu, nilai ekspor tahun ini naik sebesar 8,33 persen.

"Sementara bila dibandingkan dengan triwulan II, naik 7,84 persen," tutur dia. Pada triwulan III 2018 total nilai ekspor tercatat sebesar US$ 46,99 miliar.

Meski demikian, nilai impor tercatat lebih tinggi ketimbang ekspor. Pada periode ini nilai impor tercatat sebesar US$ 49,72 persen. Angka tersebut naik 10,25 persen ketimbang triwulan sebelumnya dan naik 23,71 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Neraca perdagangan kita mengalami defisit pada Juli dan Agustus, dan mengalami surplus pada September," ujar Suhariyanto.

Suhariyanto mengatakan bukan mustahil Indonesia terbebas dari impor. Sebab, saat ini sudah banyak produk yang bisa dibuat di dalam negeri. Namun, ia mengingatkan agar produk-produk lokal harganya bisa bersaing dengan produk impor.

"Jangan lebih mahal," ujar Suhariyanto. Untuk itu, cara yang bisa dilakukan guna menekan harga antara lain adalah melakukan efisiensi dari berbagai sektor, misalnya perizinan. "Jadi kita memang harus menuju sana, supaya ada value added sehingga banyak manfaat untuk kita."

Untuk tahap awal guna mencapai Indonesia tanpa impor seperti janji Prabowo, menurut Suhariyanto, hal yang perlu dioptimalkan adalah peningkatan kebijakan tingkat kandungan dalam negeri.

ANTARA

Berita terkait

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

29 menit lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

34 menit lalu

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi.

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

11 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

11 jam lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

13 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

14 jam lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

15 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

16 jam lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

17 jam lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

18 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya