Pengusaha Sambut Baik Rencana Impor Jagung 100 Ribu Ton

Minggu, 4 November 2018 18:09 WIB

Ilustrasi jagung. REUTERS/Francois Lenoir

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Penasihat Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Sudirman menyambut baik rencana pemerintah soal impor jagung hingga 100 ribu ton tahun ini. Menurut Sudirman, saat ini dan awal tahun depan suplai jagung berkurang.

Baca juga:
Alasan Kementan Usul Impor Jagung Hingga 100 Ribu Ton

"Kami menyambut baik rencana impor jagung tersebut. Karena memang saat ini, dan sampe awal tahun depan suplai jagung akan shortage (kekurangan)," kata Sudirman saat dihubungi, Ahad, 4 November 2018. "Walaupun sebenarnya 100 ribu ton nggak ‘nendang’ lah".

Sudirman mengatakan impor jagung tersebut untuk peternak petelur mandiri yang mencampur pakan sendiri. Sudirman mengatakan saat ini harga jagung untuk pakan ternak Rp 5.300 per kilogram.

Jumat, 2 November, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan harga jagung sedang naik, padahal sedang diperlukan. Darmin mengatakan, karena itu Amran Sulaiman mengusulkan ada impor. "Jadi, jagung itu harganya kan naik, padahal itu diperlukan dan Menteri Pertanian mengusulkan ada impor dan perlu cepat untuk perusahaan peternakan kecil menengah, terutama peternakan telur," kata Darmin.

Sabtu 3 November, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro menjelaskan alasan perlu impor jagung hingga 100 ribu ton. Hal itu merespons ucapan Darmin Nasution kemarin yang mengatakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengusulkan untuk impor jagung. Padahal, kata Syukur saat ini pemerintah mengekspor jagung.

"Ada suatu pertanyaan, di satu sisi kita ekspor, di sisi lain kita ada rencana impor. Kenapa? Ekspor kadar air dan mutu sama, antar 14-15 persen, yang untuk pakan juga sama mutunya 14-15 persen. Ini yang terjadi, perbedaan biaya transportasi tujuan penjualan pasar domestik dan tujuan ekspor," kata Syukur di Kementerian Pertanian, Jakarta, Sabtu, 3 November 2018.

Syukur mengambil satu contoh, biaya transportasi dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Tanjung Pandan, lebih mahal dibandingkan ekspor ke Malaysia atau dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Pelabuhan Port Klang Malaysia.

Syukur mengatakan dari pelabuhan Tanjung Priok ke Tanjung Pandan, Belitung perjalanan untuk mobil angkut itu setiap 14 ton biayanya Rp 33 juta, belum termasuk biaya solar mobil dan lainnya.

"Sementara dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Port Klang Malaysia untuk 24-27 ton biayanya US$ 1.750 kalau US$ 1 Rp 15 ribu masih sekitar 25 juta itu dengan kapasitas rata-rata 25 ton, biaya tersebut sudah dengan semua pengurusan dokumen," kata Syukur.

Sedangkan, Syukur mengatakan Darmin telah memerintahkan kepada Amran untuk mengeluarkan rekomendasi impor jagung pakan ternak sebanyak 100 ribu dan menugaskan kepada Perum Bulog untuk melakukan impor.

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

4 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

6 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

12 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

13 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Jokowi Panen Jagung di Gorontalo, Ingin Kurangi Impor

13 hari lalu

Jokowi Panen Jagung di Gorontalo, Ingin Kurangi Impor

Presiden Jokowi mengharapkan peningkatan produksi dapat terus mengurangi impor jagung.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

13 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya