Sri Mulyani Tepis Pandangan Fraksi PKS dan Gerindra Soal Utang

Rabu, 31 Oktober 2018 15:48 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) berjabat tangan dengan Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri) seusai rapat paripurna ke-30 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Juli 2018. Rapat paripurna tersebut mengagendakan penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Pembicaraan RAPBN 2019 dan RKP 2019 oleh Banggar DPR. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menepis pandangan fraksi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal utang saat rapat paripurna pengesahan RUU APBN 2019. Sri Mulyani mengatakan defisit keseimbangan primer yang konsisten turun menuju positif memberikan bukti kuat sekaligus sinyal positif bahwa pengelolaan APBN selama ini telah berada pada jalur yang tepat.

Baca juga:
DPR Sahkan Undang - undang APBN 2019

"Defisit keseimbangan primer yang konsisten turun dan bahkan menuju positif adalah bukti kuat dari jawaban yang sangat jelas atas pandangan Partai Gerindra dan PKS mengenai masalah utang," kata Sri Mulyani di dalam rapat paripurna di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 31 Oktober 2018.

Pandangan tersebut diungkapkan Sri Mulyani menanggapi pernyataan perwakilan fraksi Gerindra Bambang Haryo dan dari fraksi PKS. Bambang mengatakan alokasi belanja rutin termasuk pembayaran utang dalam dan luar negeri telah menghabiskan porsi terbesar dalam belanja negara. "Keseimbangan primer masih dalam posisi defisit. Kondisi isi sangat memprihatinkan," ujar Bambang.

Adapun Fraksi PKS berpendapat pemerintah harus berhati-hati dalam kebijakan utang. Defisit APBN mengalami tren peningkatan setiap tahunnya, dari yang hanya sebesar 2,34 persen pada 2014, jadi 2,57 persen pada 2017.

Menjawab pandangan Fraksi Gerindra dan PKS, Sri Mulyani mengatakan pemerintah menjaga keberlanjutan fiskal, terlihat dari target defisit keseimbangan primer pada 2019 mencapai Rp 20,1 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah dari proyeksi realisasi keseimbangan primer tahun ini sebesar Rp 64,8 triliun.

Sri Mulyani mengatakan defisit APBN 2019 dibidik terjaga pada batas aman di kisaran 1,84 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau sebesar Rp 296 triliun. Defisit tersebut lebih rendah dari outlook 2018 sebesar 2,12 persen terhadap PDB atau Rp 314,2 triliun.

Berita terkait

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 jam lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

5 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Masuk Penjaringan Bakal Calon Gubernur Jabar, Ini Penjelasan PKS

7 jam lalu

Wali Kota Depok Masuk Penjaringan Bakal Calon Gubernur Jabar, Ini Penjelasan PKS

Nama Mohammad Idris sedang dibahas di DPW PKS Jawa Barat untuk diajukan ke DPP PKS.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

8 jam lalu

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

Partai Gelora meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

9 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

10 jam lalu

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Soal PKS berada di luar atau dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan respons berbeda dari internal PKS.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

10 jam lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

10 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

11 jam lalu

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

Mardani Ali Sera menyarankan PKS berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

12 jam lalu

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

Pengamat sarankan PKS tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya