Pasokan Berkurang, Harga Beras di Jakarta Mulai Naik

Jumat, 26 Oktober 2018 06:45 WIB

Pedagang beras melayani pembeli di Pasar Rumput, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan produksi beras hingga akhir tahun 2018 mencapai 32,4 juta ton dengan total konsumsi beras mencapai 29,6 juta ton atau sekitar 2,4 juta ton dalam satu bulan, sehingga terdapat kelebihan produksi mencapai 2,85 juta ton. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, JAKARTA - Memasuki masa kekeringan Oktober-Desember, harga beras medium di wilayah Jakarta sudah merangkak naik. Kepala Koperasi Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Zulkifli Rasyid mengatakan kenaikkan harga memang sudah terjadi sejak awal bulan ini. “Naik 10-15 persen, pasokan di daerah sudah mulai berkurang,” kata Zulkifli di Pasar Induk Cipinang, Kamis 25 Oktober 2018.

BACA: Indonesia Masih Impor Meski Surplus Beras, BPS Beri Penjelasan

Berdasarkan pantauan Tempo, harga beras di pasar Induk dari berbagai jenis sudah mengalami kenaikkan. Beras jenis termurah IR III (curah) mengalami kenaikkan dari akhir bulan yang sebesar Rp 8.400 per kilogram menjadi Rp 9 ribu per kilogram.

Adapun untuk jenis beras medium jenis IR II harganya sudah hampir menyentuh Rp 10 ribu per kilogram menjadi Rp 9.800 dari Rp 9.200 per kilogram. Harga tersebut membuat harga beras medium meninggalkan patokan harga eceran tertinggi sebesar Rp 9.450 per kilogram.

Zulkifli mengatakan selain karena memasuki musim susah beras yang terjadi di setiap bulan Oktober-Desember, permintaan beras medium memang selalu tinggi. Menurutnya, kelangkaan terjadi karena panen yang tak merata. Sejumah daerah, seperti di sebagian Jawa Barat dan Sumatra Selatan ada yang mengalami kekeringan. “Pasokan beras juga sudah mulai menurun,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Berdasarkan data Food Station stok beras di PIBC , per kemarin, ada di angka aman 48.912 ton . Meski begitu pemasukan beras rata-rata memang sudah dalam tren menurun. Penumpukan pasokan mingguan yang selalu terjadi di hari Senin sudah mengalami penurunan dari 4.900 ton menjadi 4 ribu ton.

Ketua Umum Asosiasi Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia Sutarto Alimoeso mengatakan pasokan beras medium sebenarnya tak begitu berkurang karena kekeringan. Menurutnya, kenaikkan harga terjadi lantaran harga gabah yang sudah mulai tinggi. Di sejumlah daerah seperti Lampung, Sumatra Selatan, Indramayu, hingga Cianjur harga gabah sudah menembus Rp 6.500 per kilogram.

“Sudah naik lebih dari seribu,” kata Sutarto. Lantaran kenaikkan harga gabah panen tersebut, banyak pengusaha penggilingan yang lebih memilih memproduksi beras premium demi menjaga margin usaha. “Hal seperti ini lumrah terjadi,” ujarnya. Merujuk pada data harga beras Pasar Induk Cipinang kenaikkan harga beras premium relatif terkendali. Harga beras IR I sejak awal bulan stabil di angka Rp 10.375 per kilogram.

<!--more-->

Pemerintah menyatakan bakal lebih siap menghadapi musim paceklik tahun ini. Musababnya, Badan Pusat Statistik baru saja mengeluarkan data produksi padi dan luas panen yang terbaru Rabu lalu.

Dalam data baru tersebut produksi beras hingga Desember 2018 diperkirakan sebesar 56,54 juta ton gabah atau setara dengan 32,42 juta ton beras. Bakal ada surplus produksi beras hingga 2,85 juta ton karena pengurangan angka konsumsi beras mencapai 29,57 juta ton per tahun,

Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa lalu, mengatakan pemerintah takkan mengimpor karena stok cadangan beras mencukupi. Perum Bulog, katanya, memiliki stok hingga 2,4 juta ton yang bisa menjaga stabilisasi harga beras hingga akhir tahun. “Syarat impor itu kalau harga sudah naik 10 persen dan stok pemerintah di bawah satu juta,” kata Kalla di kantornya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih mengatakan pemerintah sudah berancang-ancang menghadapi musim paceklik ini. Data BPS terbaru, kata Suprih, yang diharapkan akurat bakal membuat pengawasan lebih presisi. Apalagi, data produksi juga diperkaya dengan data luas sawah yang menurun dari 7,7 juta ton menjadi 7,1 juta ton. “Satuan tugas pangan juga terus memperbaiki cara menelisik potensi spekulasi dan penimbunan,” kata Suprih.

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menyebut data produksi beras sebenarnya bukanlah satu-satunya acuan pemerintah dalam mengambil kebijakan. "Data yang digunakan untuk membuat kebijakan tidak hanya data produksi, kita punya data harga yang jauh lebih bagus," ujar Suhariyanto.

CAESAR AKBAR | VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

18 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

23 hari lalu

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah bahwa penyaluran Bansos menjelang Pilpres sebabkan kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

24 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

25 hari lalu

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

Anggota Komisi VI DPR RI, M. Husni, merasa miris akan permasalahan pupuk subsidi, terutama persoalan pendistribusian yang berulang setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

26 hari lalu

Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan pasokan dan stok beras di berbagai daerah akan terjaga menjelang hari Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

27 hari lalu

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

27 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya