Soal Utang, Sri Mulyani Beberkan Belanja Negara Era SBY-Jokowi

Selasa, 23 Oktober 2018 17:45 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sambutannya pada sesi Global Market Award Ceremony dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Sabtu, 13 Oktober 2018. Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini juga dua kali menjabat Menteri Keuangan RI di masa presiden SBY dan Jokowi. ANTARA/ICom/AM IMF-WBG/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membandingkan belanja negara periode 2012 - 2014 alias era Pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dengan periode 2015 - 2017 alias era Presiden Joko Widodo.

BACA: Sri Mulyani: Menteri Itu Biasa Frustrasi

Musababnya, kerap ada pihak yang membandingkan kenaikan utang pemerintah yang begitu kontras pada dua periode tersebut. "Beberapa pengamat menyampaikan, Periode 2012-2014, kenaikan utang antara Rp 799,8 triliun dan periode 2015-2017 adalah Rp 1.329 triliun. Dipakai untuk apakah ini? Lihat sisi belanjanya," ujar Sri Mulyani di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018.

Sri Mulyani mengatakan, kendati nominal utang tambahan pada era Jokowi lebih tinggi, angka itu sejalan dengan meningkatnya belanja produktif pemerintah. Ia mengambil contoh belanja infrastruktur. "Kalau dulu periode 2012-2014 belanja infrastruktur hanya Rp 456 triliun untuk 3 tahun, sekarang mencapai Rp 904,6 triliun atau dua kali lipat," kata Sri Mulyani.

Kenaikan, tutur Sri Mulyani, juga terjadi pada belanja pendidikan. Pada periode 2012-2014 belanja pendidikan hanya Rp 983 triliun untuk tiga tahun. Angka itu naik menjadi Rp 1.167 triliun pada 2015-2017. "Belanja pendidikan kan bukan belanja yang tidak produktif, jadi jangan dilihat cuma infrastruktur."

Pada sektor kesehatan, belanja pemerintah periode Jokowi mencapai Rp 249,8 triliun ketimbang periode SBY yang hanya Rp 146 triliun untuk tiga tahun. Sri Mulyani menegaskan belanja kesehatan adalah belanja produktif untuk melindungi masyarakat miskin.

Tak berhenti pada tiga aspek itu, Sri Mulyani juga membandingkan belanja pemerintah untuk perlindungan sosial. Dulu, belanja pemerintah untuk sektor tersebut hanya mencapai Rp 35 triliun saja. Sementara pada era Jokowi, nominal belanja perlindungan sosial menyentuh Rp 299,6 triliun.

"Itu kan delapan kali lipatnya, Makanya kalau dilihat kemiskinan turun, gini ratio makin mengecil artinya makin merata. Hasilnya jelas, kok," kata Sri Mulyani.

Untuk itu, Sri Mulyani menegaskan kepada semua pihak agar melakukan perbandingan-perbandingan secara keseluruhan dan tidak hanya membandingkan perihal nominal tambahan hutang saja.

"Jadi, menggambarkan seluruh cerita secara menyeluruh. Hasilnya ada enggak, ya terlihat," tutur Sri Mulyani.

Berita terkait

Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit

1 jam lalu

Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit

Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Jokowi sempat down saat gol Timnas U-23 Indonesia ke gawang Uzbekistan dianulir wasit.

Baca Selengkapnya

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

8 jam lalu

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

Jokowi tampak antusias melihat tayangan besar yang menempel di dinding ruang utama Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

10 jam lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

10 jam lalu

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

Investasi Microsoft tersebut bakal tersebar dalam beragam bentuk termasuk salah satunya untuk pengembangan talenta digital.

Baca Selengkapnya

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

10 jam lalu

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

11 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

Presiden Jokowi nonton laga Tim Nasional atau Timnas U23 Indonesia melawan Uzbekistan dalam semifinal piala Asia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

12 jam lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

12 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat

13 jam lalu

Pengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang meminta hakim menghukum Rocky Gerung untuk tidak berbicara di berbagai forum.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

13 jam lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya