Ini Cara Ideal Pendidikan Tinggi Hadapi Revolusi Industri 4.0.

Senin, 22 Oktober 2018 13:18 WIB

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa membuka kegiatan Konferensi Pembangunan Jawa Barat IV dengan tema "Revolusi Industri 4.0: Tantangan & Inovasi untuk Daerah", di Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis, 27 September 2018

TEMPO.CO, Jember - Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB), Nunung Nuryartono mengutip sebuah penelitian di Amerika Serikat ihwal kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang bakal menghapus banyak pekerjaan. Lantas pekerjaan apa yang bakal bertahan di era Revolusi Industri 4.0. ? Bagaimana perguruan tinggi harus menyiapkan lulusannya agar mampu berkompetisi ?

BACA: Menaker Sebut SDM Jadi Tantangan Terberat di Industri 4.0

Pertanyaan ini menjadi diskusi hangat saat kuliah umum bertema Pendidikan Tinggi dan Era Entrepreunership di Era Revolusi Industri 4.0 di hadapan mahasiswa S2 dan S3 Universitas Jember di Gedung Soerachman, Senin, 22 Oktober 2018.

Jawabannya menurut Dekan FEM IPB ini, pekerjaan yang tidak pernah tergantikan oleh kemajuan TIK adalah pekerjaan yang membutuhkan daya inovasi dan kreativitas. Oleh karena itulah tugas perguruan tinggi untuk menyiapkan lulusan yang inovatif dan kreatif.

“Kemajuan dunia TIK mengubah banyak hal di dunia, pekerjaan yang bersifat rutin akan digantikan oleh kecanggihan teknologi internet of thing dan artificial intellegence. Akan banyak pekerjaan yang hilang, namun sebaliknya akan banyak pula peluang pekerjaan baru yang muncul,” tutur Nunung Nuryartono.

Advertising
Advertising

Pakar ekonomi pertanian ini lantas menambahkan, kemajuan teknologi TIK juga merambah dunia perguruan tinggi hingga mengakibatkan perubahan luar biasa di semua disiplin ilmu.

“Oleh karena itu perguruan tinggi wajib berubah antara lain dengan mulai merumuskan kembali kurikulum yang kompatibel dengan tuntutan jaman, termasuk mulai mengubah proses belajar mengajar yang selama ini dilakukan, misalnya kuliah tidak hanya berupa tatap muka, namun bisa dilakukan secara daring, termasuk menyediakan co working space bagi mahasiswa dan dosen. Perubahan juga diakibatkan karena mahasiswa dan calon mahasiswa kini adalah generasi Z yang merupakan digital native,” tambahnya.

Namun yang lebih utama, perguruan tinggi dituntut untuk meluluskan mahasiswa yang memiliki kemampuan adaptif terhadap perubahan yang makin sering terjadi. Kemampuan tersebut antara lain meliputi kemampuan menyelesaikan masalah yang makin kompleks, berpikir kritis, kreatif, mampu menjadi manajer yang baik, serta memiliki kemampuan koordinasi yang baik.

“Lulusan perguruan tinggi juga diharapkan harus punya emotional intellegence yang baik, kemampuan menilai dan memutuskan dengan tepat, berorientasi pelayanan, jago negoisasi dan daya kognitif yang fleksibel,” ujar dekan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) ini.

BACA: Bos GE Sebut SDM Sebagai Tantangan Terbesar di Industri 4.0

Nunung Nuryartono berharap, jika kemampuan adaptif tersebut dikuasai oleh lulusan perguruan tinggi, maka prediksi yang dilakukan oleh para pakar ekonomi yang meramalkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dunia nomor empat bakal terwujud di 2050.

“Indonesia memiliki modal yang kuat untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia, antara lain besarnya jumlah penduduk usia produktif, oleh karena itu perlu kebijakan yang tepat agar jumlah penduduk usia produktif ini benar-benar menjadi bonus demografi bagi Indonesia,”ujar peraih gelar doktor dari Jerman ini.

Sementara itu menurut Direktur Pascasarjana Universitas Jember, Rudi Wibowo, kuliah umum bertema Revolusi Industri 4.0. digelar dalam rangka memberikan literasi kepada mahasiswa khususnya mahasiswa jenjang Pascasarjana.

“Ada tiga literasi yang dibutuhkan di era Revolusi Industri 4.0. yakni literasi data, literasi teknologi, dan literasi humaniora," kata Rusi dalam rilis yang diterima TEMPO, Senin ini. Kedatangan Dekan FEM IPB tersebut diharapkan banyak memberikan pencerahan di bidang literasi humaniora bagi mahasiswa Pascasarjana Universitas Jember.

Berita terkait

Ini 9 Pesan Para Pengusaha untuk Presiden Terpilih 2024

11 Oktober 2023

Ini 9 Pesan Para Pengusaha untuk Presiden Terpilih 2024

Pengusaha menyatakan presiden terpilih di Pemilu 2024 harus mampu melakukan reformasi struktural terhadap iklim usaha sektoral dan lintas sektoral.

Baca Selengkapnya

Profil Bukit Algoritma, Proyek Kebanggaan Budiman Sudjatmiko yang Kini Mangkrak

24 Agustus 2023

Profil Bukit Algoritma, Proyek Kebanggaan Budiman Sudjatmiko yang Kini Mangkrak

Simak profil lengkap Bukit Algoritma, proyek kebanggaan Budiman Sudjatmiko yang rencananya memiliki konsep mirip Silicon Valley di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Kampus Baru ASTRAtech Diresmikan, Direktur Astra: Bentuk Nyata Pendidikan di Era Industri 4.0

22 Mei 2023

Kampus Baru ASTRAtech Diresmikan, Direktur Astra: Bentuk Nyata Pendidikan di Era Industri 4.0

Astra melalui Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) meresmikan kampus baru ASTRAtech, institusi pendidikan tinggi vokasi berorientasi industri.

Baca Selengkapnya

Menperin Targetkan Tahun 2024 Tambah Dua Perusahaan Menjadi Global Lighthouse

14 Maret 2023

Menperin Targetkan Tahun 2024 Tambah Dua Perusahaan Menjadi Global Lighthouse

Menperin Agus Gumiwang menargetkan ada lima industri dengan label national lighthouse.

Baca Selengkapnya

241 Mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe Raih Cum Laude

22 Oktober 2022

241 Mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe Raih Cum Laude

Wisuda mahasiswa angkatan ke-35 tahun ini berjumlah 993 lulusan, terdiri 925 lulusan tahun akademik 2021/2022 dan 68 lulusan TA 2020/2021.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Televisi Siaran Digital: Tidak ada Revolusi Industri 4.0 tanpa Analog Switch Off atau ASO

12 Agustus 2022

Asosiasi Televisi Siaran Digital: Tidak ada Revolusi Industri 4.0 tanpa Analog Switch Off atau ASO

ATSD: Pemerintah menggaungkan revolusi industri 4.0, tapi jika analog switch off (ASO) tidak dilakukan, revolusi industri 4.0 tak akan pernah terjadi

Baca Selengkapnya

XL Axiata Kembali Gelar Akademi Madrasah Digital, Siswa Bikin Solusi IoT

2 Juni 2022

XL Axiata Kembali Gelar Akademi Madrasah Digital, Siswa Bikin Solusi IoT

Program ini dirancang untuk menyiapkan generasi muda dari berbagai madrasah di Indonesia untuk lebih siap menghadapi era revolusi industri 4.0

Baca Selengkapnya

Samsung Kembali Gelar Training for Trainers untuk Perkuat Kapabilitas Guru

29 Mei 2022

Samsung Kembali Gelar Training for Trainers untuk Perkuat Kapabilitas Guru

Samsung melalui SIC mempersiapkan generasi muda siap kerja melalui pembekalan dasar keahlian digital pada pendidikan vokasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Sebut Dunia Hadapi 4 Masalah Saat Ini

1 Maret 2022

Presiden Jokowi Sebut Dunia Hadapi 4 Masalah Saat Ini

Presiden Jokowi menilai dunia saat ini menghadapi empat masalah yang dipicu oleh Perang Rusia Ukraina, pandemi Covid-19 dan revolusi industri 4.0.

Baca Selengkapnya

Pemuda Pendiri Startup Akan Bahas Teknologi Digital pada KTT Y20

30 Januari 2022

Pemuda Pendiri Startup Akan Bahas Teknologi Digital pada KTT Y20

Pemuda yang berkecimpung pada startup dilibatkan pada diskusi KTT Y20 guna membahas teknologi yang dibutuhkan.

Baca Selengkapnya