Ini Yang Dihitung Pertamina Saat Menentukan Harga BBM Premium

Kamis, 11 Oktober 2018 06:07 WIB

Petugas tengah melakukan pengisian bahan bakar jenis Premium di SPBU kawasan Matraman, Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2018. Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menunda kenaikan harga Premium menjadi Rp 7.000 per liter karena ketidaksiapan PT Pertamina. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, NUSA DUA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan timnya hanya menjalankan tugas dari pemerintah terkait penentuan harga Bahab Bakar Minyak (BBM) jenis premium. Pertamina tak dapat menentukan harga hanya berdasarkan survei korporasi dan harga pasar.

Baca: Analis: Kenaikan Harga BBM Tidak Mempengaruhi Rupiah

"Pertamina ini bukan masalah siap atau tidak, tapi khusus premium ada ketentuan yang mengatakan bahwa penetapan harganya oleh menteri," kata Nicke, seusai acara penandatanganan kerjasama investasi BUMN di Hotel Inaya, Nusa Dua, Bali, Kamis, 11 Oktober 2018.

Sebelum menentukan harga premium, Pertamina selalu menghitung beberapa variabel harga untuk disodorkan kepada pemerintah. Selain itu, perusahaan minyak pelat merah ini juga melakukan survei langsung kepada pelanggan untuk mengetahui tingkat daya beli. Pertamina menggunakan data penjualan pelanggan dan data Badan Pusat Statistik. "Saat rapat terbatas pun kami sampaikan hasil kajian itu," kata Nicke. Ia mengakui, "Memang ada yang memiliki keterbatasan dalam daya beli."

Nicke telah bertemu Jonan terkait perubahan harga premium ini. Namun, menurut Nicke, Pertamina membutuhkan waktu untuk menaikkan harga premium lantaran terkait persiapan teknologi, dan SPBU. Pertamina juga harus menyiapkan mitigasi untuk mencegah antrean pembelian premium secara massif oleh masyarakat.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan, mengumumkan kenaikan harga premium pada Rabu sore, di Hotel Sofitel Nusa Dua, Bali sekitar pukul 18.00 WITA, setelah ia mengisi rangkaian acara Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia. Ia menyatakan harga premium naik menjadi Rp 7.000 per liter dari Rp 6.550 per liter di Jawa, Madura, Bali. Sementara di luar wilayah itu, harga premium naik jadi Rp 6.900 dari Rp 6.450 per liter.

"Pemerintah mempertimbangkan, sesuai arahan Presiden, bahwa premium, mulai hari ini (Rabu, 10 Oktober 2018) pukul 18.00 WIB paling cepat, tergantung Pertamina (sosialisasi) ke 2.500 SPBU di seluruh Nusantara, disesuaikan harganya," ucap Jonan.

Menurut Jonan, harga premium perlu dinaikan lantaran harga minyak dunia telah melonjak hingga 25 persen. Sementara kenaikan harga harga premium hanya dinaikkan sekitar 7 persen. "Kalau ditanya kenapa hanya 7 persen, karena pertimbangan presiden semata-mata adalah mempertimbangkan daya beli rakyat, " kata dia.

Meskipun mempertimbangkan kemampuan masyarakat, Jonan menilai premium tetap harus dinaikkan karena termasuk kategori bahan bakar non subsidi. Menurut Jonan, pertimbangan ini pun telah didiskusikan dengan Pertamina. "Beliau tidak ada keluhan."

Selang satu jam setelah pengumuman itu, tersiar kabar bahwa Presiden Joko Widodo telah membatalkan kebijakan Jonan. Deputi Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno lalu menggelar konferensi pers di Paviliun Indonesia tak jauh dari Hotel Sofitel. Fajar didampingi oleh Staf Ahli Menteri BUMN Wianda Pusponegoro.

<!--more-->

Kepada wartawan, Fajar menjelaskan bahwa pembatalan dilakukan setelah Menteri BUMN Rini Soemarno mengkonfirmasi Pertamina terkait kebijakan kenaikan harga premium sesaat setelah Jonan mengumumkan di media. Fajar mengatakan, Pertamina mengaku belum siap melakukan penyesuaian harga bahan bakar perta series dan premium secara berturut-turut.

Sebab, pada Rabu pagi, Pertamina baru saja mengumumkan kenaikan harga untuk pertamax, pertamax DEX, dan pertamax turbo."Padahal untuk menaikkan premium dibutuhkan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution," kata Fajar, Rabu malam.

Dicegat seusai penandatanganan investasi proyek BUMN di Hotel Inaya, Bali, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan nihilnya komunikasi dengan Jonan terkait kebijakan perubahan harga premium pada Rabu sore. Saat itu, Rini sedang berada di Sigi setelah berkunjung ke wilayah terdampak gempa di Palu. Di Sigi, sinyal telepon milik Rini mati total sehingga tak ada komunikasi mengenai perubahan harga BBM selain pertamax series.

Setelah mengetahui kebijakan baru harga premium, Rini segera mengontak Jonan dan Presiden Joko Widodo. Tak lama, setelah mendapat dievaluasi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, pemerintah mengumumkan dampak negatif kenaikan harga premium. "Ada dampak negatif di inflasi dan juga daya beli masyarakat yang kecil dan menengah," kata Rini, Kamis siang.

Rini membenarkan pemerintah telah mengadakan rapat koordinasi terkait perubahan harga bahan bakar minyak. Namun, Rini tidak hadir dalam rapat tersebut. Sehari sebelum rapat koordinasi, Rini hanya menekankan bahwa Pertamina dipersilakan menaikkan harga pertamax setelah perusahaan minyak lain telah membandrol dengan harga yang lebih tinggi. Rini memastikan kenaikan harga pertamax cukup menguntungkan bagi Pertamina.

Kepala Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan Pertamina masih bisa menjalankan penugasan sebagai perusahaan pelat merah tanpa harus menaikkan harga BBM premium sesuai harga keekonomian. "Artinya dia kita perkirakan profitnya positif," kata Suahazil setelah berbincang dengan wartawan di ruang iComm, Hotel Nusa Dua Beach, Bali, Kamis petang.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution akan menggelar rapat koordinasi setelah rangkaian acara di Bali selesai Senin pekan depan. Darmin mengatakan pemerintah perlu melakukan sejumlah perubahan kebijakan bahan bakar dengan mempertimbangkan neraca transaksi berjalan.

PUTRI ADITYO | DIAZ PRASONGKO | GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

1 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

2 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

2 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

3 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

7 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

8 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

8 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

10 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

12 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

12 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya