Tiga Paradigma Baru untuk Pembiayaan Infrastruktur Versi Bank Indonesia

Selasa, 9 Oktober 2018 18:29 WIB

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) mendampingi Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde (tengah) mengunjungi korban gempa di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin, 8 Oktober 2018. Delegasi IMF mengunjungi korban gempa Lombok untuk melihat langsung keadaan pascagempa. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Bali - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menuturkan ada tiga paradigma baru dalam pembiayaan infrastruktur. Hal itu ia sampaikan dalam Forum Investasi Indonesia 2018, Selasa 9 Oktober 2018 di Bali.

BACA: Melemah Lagi, Kurs Rupiah Jisdor Tembus Rp 15.233 per Dolar AS

Pertama yaitu pergeseran dari pembiayaan Pemerintah ke pembiayaan swasta. Kedua, proyek infrastruktur sebagai sebuah kelas aset (class asset). “Ketiga, basis investor yang luas, baik dari institusi maupun retail,” kata Perry dalam keterangan tertulis, Selasa 9 Oktober 2018.

Menurut Perry, terdapat beberapa keuntungan pembiayaan infrastruktur melalui peran swasta. Keuntungan pertama yaitu mempercepat pembangunan infrastruktur seperti airport, seaport, dan tol laut. “Hal tersebut akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka menengah-panjang,” ujarnya.

BACA: Agustus 2018, BI: Penjualan Eceran Meningkat karena Asian Games

Advertising
Advertising

Kedua, kata dia, untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan, mengingat pembiayaan swasta datang tak hanya dari dalam negeri namun juga oleh asing. Ketiga, memperluas kesempatan investor domestik maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembiayaan infrastruktur.

“Mengingat pentingnya peran swasta dalam pembangunan infrastruktur, otoritas terkait perlu mendorong minat investor swasta,” tutur dia.

Caranya dengan mengupayakan agar sekuritas, obligasi, saham, dan instrumen lainnya menarik dari sisi komersial. Selain itu, kata Perry, stabilitas ekonomi Indonesia harus selalu terjaga untuk meyakinkan investor bahwa ekonomi Indonesia tak hanya potensial namun juga stabil.

Ia mengatakan manajemen risiko pun harus dijaga, baik dari sisi nilai tukar, suku bunga, maupun likuiditas. Dalam seluruh aspek tersebut, Bank Indonesia terus berkoordinasi dengan Pemerintah dan lembaga terkait lainnya, agar investasi swasta dapat terus ditingkatkan.

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

6 jam lalu

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, meninjau langsung jalan Desa Srikaton menuju ke Jalan Perambahan, pada Minggu, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

12 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

14 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

23 jam lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

2 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

3 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya