Apindo Usul Diversifikasi Mata Uang untuk Perkuat Rupiah

Reporter

Bisnis.com

Senin, 8 Oktober 2018 17:07 WIB

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Hariyadi Sukamdani dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk menekan tren pelemahan rupiah, para pelaku bisnis mengusulkan skema terobosan yang akan mengurangi ketergantungan pengusaha terhadap dolar Amerika Serikat dalam kegiatan ekspor impor. Caranya adalah dengan diversifikasi mata uang saat melakukan transaksi internasional.

Baca juga: Rupiah di Pasar Spot Dibuka Melemah di Level Rp 15.194 per USD

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani menjelaskan, skema diversifikasi nilai tukar tersebut dilakukan sebagai upaya untuk membantu menekan tren pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

Berdasarkan perhitungan Apindo, apabila rencana tersebut diaplikasikan dengan baik dan disetujui pemerintah, nilai tukar rupiah akan menguat pada kisaran Rp 13.000—Rp 13.500 per dolar AS.

Menurut Hariyadi, penyebab rupiah terus tertekan terhadap dolar AS adalah terlalu besarnya pemintaan domestik terhadap greenback. Di satu sisi, para importir membutuhkan dolar AS untuk membeli barang. Di sisi lain, eksportir yang mendapatkan dolar AS dari penjualnya enggan mengonversikannya ke rupiah dengan berbagai alasan.

“Untuk itu kami mau bikin komitmen, transaksi untuk ekspor dan impor ke negara tujuan ekspor utama kita selain AS—seperti ke Cina, Jepang, Uni Eropa, Australia dan Singapura—akan menggunakan mata uang negara tujuan ekspor. Misalnya, ke Cina ya pakai reminbi atau ke Uni Eropa pakai euro,” tuturnya pekan lalu.

Langkah tersebut, menurutnya, praktis akan mengurangi ketergantungan eksportir dan importir RI terhadap dolar AS. Lagipula, nilai transaksi perdagangan RI dengan AS pada 2017 masih lebih rendah dari Cina, Jepang, Uni Eropa dan Singapura.

Dia menyebutkan, transaksi internasional yang benar-benar harus memakai dolar AS hanyalah dengan Negeri Paman Sam. Selain itu, mata uang lain seperti euro, yen dan yuan telah diakui sebagai mata mata uang global, karena telah masuk dalam daftar keranjang mata uang cadangan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).

Berdasarkan data Apindo, pada tahun lalu nilai perdagangan dengan RI dan AS mencapai US$ 28,27 miliar, alias hampir sepertiga dari nilai perdagangan RI dan China pada periode yang sama senilai US$64,33 juta.

“Sebab ekspor dan impor kita ke AS tidak terlalu besar dan tidak melulu ke negara itu. Perdagangan kita ke AS juga tidak sebesar ke Cina, Jepang atau Uni Eropa, jadi ngapain menahan-nahan atau bersikukuh pakai dolar AS,” katanya.

Dia pun meyakini rencana tersebut akan didukung pelaku usaha. Dia percaya, para pebisnis akan mengedepankan nasionalismenya alih-alih bersikukuh dengan egonya. Untuk itu, saat ini Apindo tengah gencar melakukan sosialisasi dan diskusi dengan para pebisnis dan regulator termasuk pemerintah untuk mensukseskan skema tersebut.

Saat dihubungi terpisah, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, otoritas perdagangan mendukung rencana tersebut. Menurutnya, upaya tersebut akan membantu menahan pelemahan rupiah, yang selama ini ditumpukan ke pemerintah.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

5 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

5 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya