TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah masih tertekan penguatan dolar AS pada perdagangan pagi hari ini, Senin, 8 Oktober 2018. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah 11 poin atau 0,07 persen di level Rp 15.194 per dolar AS.
Baca: Rapat IMF - World Bank Diperkirakan Jadi Sentimen Positif Rupiah
Tekanan terhadap mata uang Garuda kemudian menipis dan melemah 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp 15.188 per dolar AS pada pukul 08.36 WIB. Adapun pada perdagangan Jumat pekan lalu, rupiah berakhir melemah 4 poin atau 0,03 persen di posisi Rp 15.183 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS pagi ini terpantau lanjut menguat 0,04 persen atau 0,042 poin ke level 95,666 pada pukul 08.02 WIB. Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan pelemahan hanya 0,004 poin di level 95,620, setelah pada perdagangan Jumat pekan lalu berakhir melemah 0,13 persen atau 0,127 poin di posisi 95,624.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto memprediksi rupiah masih berpotensi menguat hari ini. William memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.970 - Rp 15.200 per dolar AS.
"Pasar AS libur merayakan Columbus Day, karena itu kenaikan dolar diprediksi akan pause dulu," kata William saat dihubungi, Senin, 8 Oktober 2018. Hal tersebut merupakan kesempatan yang bisa dimanfaatkan oleh Bank Indonesia untuk mengintervensi kurs.
Adapun Colombus Day adalah peringatan ditemukannya benua Amerika oleh Christopher Columbus. Columbus menginjakkan kakinya di benua Abang Sam tersebut pada 12 Oktober 1492.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan rupiah akan menguat pekan ini. Nafan memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.950 - Rp 15.425 per dolar AS.
Baca: Sandiaga Sebut Aksi Tukar Dolarnya ke Rupiah Efektif Namun ...
"Secara teknikal untuk USDIDR, pergerakan rupiah terhadap dolar AS sudah menyentuh level psikologis di area 15.160 sehingga diharapkan terjadinya pullback. Dengan demikian, rupiah berpeluang terapresiasi terhadap dolar AS untuk pekan ini," kata Nafan.
BISNIS | HENDARTYO HANGGI