Sandiaga Sebut Aksi Tukar Dolarnya ke Rupiah Efektif Namun ...

Sabtu, 6 Oktober 2018 14:15 WIB

Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, menari bersama penari topeng ireng saat berkunjung ke Temanggung, Jawa Tengah, Senin, 24 September 2018. Dalam kesempatan tersebut, pasangan Prabowo Subianto itu menyampaikan pentingnya menjaga persatuan bangsa, kerukunan, dan perdamaian dalam pemilu presiden 2019 mendatang. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengevaluasi dampak aksi menukarkan dolar yang dilakukannya terhadap masyarakat. Dia berujar aksi menukarkan US$ 1.000 di sebuah money changer itu hanya berpengaruh sekitar dua hari saja.

Baca: Sandiaga Jual Saham Saratoga untuk Beli Obligasi Pemerintah

"Jadi kemarin saya tanya ke rekan saya. Saya bilang sudah tukar, gimmicknya kan kami tukar di money changer. Saya tanya, efektif enggak kemarin saya tukar di money changer? dia bilang, efektif mungkin satu dua hari pertama," ujar Sandiaga di Kinanti Building, Jakarta, Jumat malam, 5 Oktober 2018. Aksi menukar dolar dilakukan Sandiaga di sebuah money changer di kawasan Senayan, Jakarta, pada 6 September lalu.

Namun, selepas dua hari pertama aksinya itu, kata Sandiaga, masyarakat malah lebih banyak yang menukarkan duit rupiah ke dolar. Padahal, Sandiaga berharap aksinya itu tidak hanya menjadi gimmick belaka, melainkan mengajak masyarakat kembali ke rupiah.

Sandiaga Uno berujar bakal terus menukarkan dolarnya ke rupiah sebagai komitmennya memperkuat rupiah. Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia pada Jumat, 5 Oktober 2018, kurs berada di level Rp 15.182 per dolar Amerika Serikat alias terendah sepanjang pekan ini.

Advertising
Advertising

"Ya saya sudah lepas hampir 35 persen, dan sekarang saya di posisi terendah di dolar kita," kata Sandiaga.

Sandiaga mengapresiasi langkahnya itu diikuti oleh perusahaan di mana ia pernah terlibat, yaitu PT Adaro Energy Tbk. Adaro sepakat mengkonversi transaksi bisnis yang pada mulanya berdenominasi dolar Amerika Serikat ke rupiah.

Pada Rabu, 3 Oktober 2018, Adaro bersama rekan bisnisnya, yakni PT Pertamina (Persero), PT Pamapersada Nusantara, PT Bumi Makmur Mandiri Utama, dan PT Sapta Indra Sejati melakukan deklarasi mengenai konvesi transaksi bisnis itu di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta.

"Ini merupakan suri tauladan buat perusahaan-perusahaan lain agar juga melakukan hal yang sama," kata Sandiaga. "Saya lihat sekarang ini masa-masa yang sangat diperlukan untuk seluruh elemen bangsa mendukung perekonomian kita."

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

5 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

5 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

7 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya