Rupiah Terus Melemah, Industri Baja Tertekan

Jumat, 5 Oktober 2018 16:38 WIB

Ilustrasi Industri Baja dan Besi. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya nilai tukar rupiah yang belakangan sudah melewati batas psikologis Rp 15.000 per dolar AS belakangan ini membuat industri besi dan baja tertekan. Pasalnya, kata Direktur Eksekutif IISIA, Yerry Indroes, perusahaan sangat tergantung pada bahan baku impor yang ditransaksikan dalam kurs dolar AS.

Baca: Rupiah Melemah, BI: Investor Global Memilih Investasi di AS

Oleh karena itu, kata Yerry, kalangan industri berharap pemerintah bisa campur tangan dalam merealisasikan harga gas yang lebih kompetitif dan gilirannya mengurangi beban industri. Sebab, selama ini komponen utama biaya produksi industri baja adalah bahan baku dan bahan bakar.

"Kalau bahan baku pemerintah tentu tidak bisa intervensi, namun harga gas kewenangannya ada di pemerintah," kata Yerry, Kamis, 4 Oktober 2018.

Yerry menjelaskan, jebloknya nilai tukar rupiah ini tentu menguntungkan bagi kalangan pengusaha yang menyasar pasar ekspor. "Namun menembus pasar ekspor (bagi yang saat ini pasarnya domestik) tidak mudah, malah menekan industri," katanya.

Advertising
Advertising

Untuk itu Yerry mendorong agar Peraturan Presiden No.40/2016 dapat direalisasikan. Dalam beleid itu presiden menetapkan menetapkan harga gas bumi untuk industri sebesar US$ 6 per MMBTU. Beleid itu diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi dan daya saing industri nasional melalui pemanfaatan gas bumi.

Sejumlah pihak dalam pemerintahan telah diminta untuk merealisasikan dukungan nyata pemerintah bagi industri nasional. "Lobby-nya masih terus berjalan, kami masih menunggu," kata Yerry.

Saat ini tercatat gas bumi di Indonesia berada di kisaran US$ 8,72 - 9,3 per MMBTU. Bahkan di sejumlah daerah yang jauh dari sumber gas, harga jualnya jauh di atas rata-rata. Padahal saat yang sama biaya gas dalam industri internasional jauh lebih rendah.

Baca: Rupiah Tembus 15 Ribu, UKM Makanan Lebih Cepat Naikkan Harga

Akibatnya ongkos produksi industri di dalam negeri tidak dapat menyaingi harga produk impor dari sejumlah negara. Dengan kondisi kurs rupiah yang berfluktuasi dan cenderung melemah, harga gas bumi menjadi sangat memberatkan industri besi dan baja nasional.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

17 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

4 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya