BI: Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Tak Pengaruhi Harga Barang

Rabu, 3 Oktober 2018 17:43 WIB

Ilustrasi mata uang rupiah . REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo mengatakan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tak mempengaruhi harga barang dan komoditas. Sebab, kapasitas ekonomi domestik masih mencukupi.

Baca juga: Rupiah Tembus Rp 15 Ribu, Gubernur BI: Lihat Volatilitasnya

"Kami tidak lihat pelemahan rupiah menyebabkan kenaikan harga. Meski pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5 persen, kapasitas ekonomi kita masih cukup, sehingga tidak menimbulkan tekanan harga," kata Perry di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 3 Oktober 2018.

Hari ini merujuk pada Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR nilai tukar rupiah berada pada angka Rp 15.088 per dolar Amerika Serikat pada Rabu, 3 Oktober 2018. Adapun, di pasar valuta asing, merujuk data RTI, rupiah diperdagangkan sebesar Rp 15.058 per dolar Amerika Serikat.

Merujuk data BI, nilai tukar rupiah sejak Desember 2017 hingga saat ini atau secara year to date telah melemah sebanyak 9,82 persen. Sedangkan merujuk data RTI, secara year to date nilai tukar rupiah tercatat telah melemah sebanyak 10,95 persen.

Menurut Perry, tekanan terhadap harga tersebut bisa dihindari karena kondisi fundamental ekonomi yang juga cukup baik. Salah satunya ditunjukkan dengan kondisi inflasi yang terjaga.

Menurut Badan Pusat Statistik, secara tahun kalender atau year to date inflasi mencapai 3,2 persen. Sementara itu, pada September 2018 terjadi deflasi 0,18 persen. Deflasi ini mengikuti deflasi sebelumnya yang terjadi pada Agustus 2018.

Selain itu, Perry menjelaskan pelemahan nilai tukar tak mempengaruhi harga barang karena pelaku usaha memiliki ekspektasi dan kapasitas yang masih cukup bagus. Kemudian menurut Perry, hal ini juga didukung oleh kebijakan pengusaha yang memilih untuk tak menaikan harga tetapi melakukan efisiensi.

"Adapun kredit perbankan masih tumbuh 11 persen begitu juga dengan pembiayaan non perbankan," kata Perry.

Perry berujar pelemahan nilai tukar ini tidak hanya terjadi pada rupiah, melainkan juga di hampir seluruh negara di dunia. Khususnya adalah negara-negara emerging market. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi nilai tukar di hampir seluruh negara adalah dinamika perang dagang dan juga kebijakan fiskal ekonomi Amerika Serikat.

Berita terkait

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

20 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

3 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

7 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya