Harga Bahan Makanan dan Tiket Pesawat Sumbang Deflasi September

Senin, 1 Oktober 2018 14:14 WIB

Momentum Deflasi Bakal Berlanjut

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat pada September 2018 terjadi deflasi sebesar 0,18 persen secara month to month. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan ada dua kelompok pengeluaran yang menyumbang deflasi terbesar pada September 2018.

Baca: Tiga Pangan Ini Sumbang Deflasi Terbesar

Menurut Suhariyanto kedua kelompok pengeluaran itu adalah bahan makanan dan transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Masing-masing kedua kelompok itu, kata dia, terjadi deflasi 1,62 persen dan 0,05 persen serta memberi andil inflasi September 2018 masing-masing sebesar 0,35 persen dan 0,01 persen.

"Beberapa sub komoditas yang mengalami deflasi misalnya, daging ayam, bawang merah, ikan segar, telur, cabe rawit dan selebihnya komoditas sayuran. Selain itu juga karena turunnya harga tarif angkutan penerbangan karena turunnya permintaan," kata Suhariyanto saat menggelar rilis data di Kantor BPS, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin, 1 Oktober 2018.

Berdasarkan pantauan di 82 kota, BPS telah mengumumkan bahwa harga berbagai komoditas pada September mengalami penurunan atau terjadi deflasi sebesar 0,18 persen. Dengan terjadinya deflasi ini tercatat Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 134,07 pada Agustus 2018 menjadi 133,83 persen pada September 2018.

Inflasi tahun kalender atau year to date pun tercatat 1,94 persen, sementara inflasi dari tahun ke tahun atau year on year 2,88 persen. Adapun pada Agustus 2018 kemarin, BPS juga mencatat terjadi deflasi sebesar 0,05 persen.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Suhariyanto berujar inflasi paling besar September 2018 disumbang oleh tiga kelompok besar pengeluaran. Ketiganya yakni, pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,54 persen, kesehatan 0,41 persen dan juga sandang sebesar 0,27 persen.

"Beberapa komoditas pengeluaran yang naik itu misalnya kenaikan harga uang kuliah, jasa kesehatan, obat-obatan, upah tukang dan mandor serta kenaikan harga emas," kata dia.

Menurut catatan BPS dari total 82 kota yang pantau, sebanyak 66 kota mengalami deflasi dan 16 kota mengalami inflasi. Ia mengatakan deflasi tertinggi terjadi di Parepare sebesar 1,59 persen. Dan inflasi tertinggi terjadi di Bengkulu sebesar 0,59 persen.

Dengan kondisi inflasi saat ini yang telah mencapai 2,88 persen secara tahun kalender, Suhariyanto optimistis target inflasi sebesar 3,5 persen bisa tercapai. Kendati begitu, pemerintah masih harus berhati-hati khususnya pada Desember mendatang yang cenderung terjadi inflasi karena meningkatnya permintaan barang dan stok akibat kebutuhan tahun baru, liburan dan perayaan natal.

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

4 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

8 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

9 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

14 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

8 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

9 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya