Kepada Milenial Sri Mulyani Jelaskan Alasan Rupiah Melemah

Sabtu, 29 September 2018 21:01 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, di acara Viva La Donna. Instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan alasan rupiah sempat melemah hingga ke level Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat di hadapan para generasi milenial. Hal ini disampaikan Sri Mulyani saat menjadi pembicara dalam acara Gelar Wicara bertajuk "Kita untuk Pembangunan Indonesia” di Cinema XXI Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Sabtu, 29 September 2018.

BACA: Gempa Palu, Sri Mulyani: Pemerintah Siapkan Dana Rp 560 Miliar

Menurut mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini, rupiah yang melemah salah satunya dipengaruhi oleh rentang nilai inflasi yang cukup lebar antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Hal ini, kata Sri Mulyani, menyebabkan nilai tukar menjadi terkoreksi.

"Dalam hal ini saja bisa sebabkan rupiah terkoreksi. Supaya persisting rupiah harus turun, ini maksudnya perbedaan daya beli lewat inflasi," kata Sri Mulyani kepada ratusan anak muda milenial.

Perempuan yang akrab disapa Ani ini juga menjelaskan rupiah yang terus melemah karena faktor supply dan demand terhadap dolar AS untuk kepentingan ekspor dan impor. Atau, kata dia, mengenai kondisi neraca perdagangan ekspor dan impor Indonesia.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani menjelaskan saat ini rupiah melemah karena nilai perdagangan impor lebih tinggi dibandingkan ekspor dalam neraca perdagangan. Akibatnya, permintaan dolar menjadi lebih banyak dibandingkan pasokan yang diterima. Sehingga menyebabkan nilai tukar melemah karena dolar cenderung menjadi langka di Indonesia.

"Selain itu, nilai capital in flow atau arus dana yang masuk ke Indonesia di saat bersamaan juga berkurang. Kondisi inilah yang menyebabkan nilai tukar rupiah ikut melemah," kata Bendahara Negara ini.

Sri Mulyani juga menjelaskan, dari faktor global rupiah ikut melemah karena kebijakan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Fed. Belum lagi, lanjut Ani, saat ini Amerika Serikat juga melakukan pengetatan likuiditas sehingga keberadaan dolar menjadi berkurang di dunia. Kondisi inilah yang ikut menyumbang penguatan dolar AS sehingga rupiah ikut melemah.

Berita terkait

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

2 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

3 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya