BI: Pertumbuhan Ekonomi Sampai Akhir Tahun Bisa Kurang dari 5,2 Persen

Jumat, 28 September 2018 18:19 WIB

Gubernur BI Perry Warjiyo (tengah) seusai Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018. Kenaikan BI 7-Day Repo Rate ini sebagai langkah penguatan kerangka operasi moneter. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi bakal berada di bawah 5,2 persen hingga akhir 2018. Menurut dia, angka tersebut masih berada di bawah angka potensial dari beberapa penghitungan.

Baca juga: Gubernur BI: Disahkan Peraturan Domestic NDF Berlaku Hari Ini

Perry mengatakan menurut beberapa metode penghitungan bisa mencapai 5,6 persen hingga 6 persen. "Itu output potensial kita, tapi tergantung metode. Kalau metode seperti filtering itu berarti kurang lebih potensial output adalah 5,6 persen tapi kalau berdasarkan production function bisa sampai 6 persen," kata Perry ditemui usai salat Jumat di Kompleks Bank Indonesia, Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Jumat, 28 September 2018.

Adapun proyeksi ini lebih rendah dari target pertumbuhan yang dicanangkan pemerintah pada awal 2018 yang mencapai 5,4 persen. Dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI Kamis, 27 September 2018 kemarin, pertumbuhan masih diproyeksikan berada di level 5,0 persen sampai 5,4 persen.

Perry menjelaskan proyeksi pertumbuhan inilah yang menjelaskan meski permintaan cenderung naik, inflasi bisa terjaga. Sebab, kapasitas produksi masih mencukupi sehingga tidak terlalu menimbulkan tekanan pada harga-harga barang.

Dalam kesempatan itu, Perry juga menyampaikan, berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) sampai minggu keempat di bulan September 2018, telah terjadi deflasi sebesar 0,06 persen secara month to month dan 3,02 persen secara year on year. Menurut dia, deflasi tersebut menunjukkan bahwa inflasi diperkirakan bakal rendah dan stabil hingga akhir tahun.

"Hal ini mengkonfirmasi penjelasan kami bahwa akhir tahun ini probabilitas inflasi akan di bawah titik tengah sasaran kami, 3,5 persen plus minus tahun akhir tahun," kata Perry.

Perry melanjutkan, deflasi terjadi karena harga beberapa komoditas pangan yang terjadi penurunan. Misalnya seperti harga komoditas bawang merah, cabai merah, dan telor ayam yang terus menurun.

Kemudian, kata Perry, deflasi juga terjadi karena terkoreksinya harga tiket akomodasi angkutan udara. "Kan dulu tingginya tarif angkutan udara terjadi karena momentum lebaran, sekarang ada koreksi pada tarif itu," kata Perry.

Perry juga menjelaskan, bahwa deflasi juga mengkonfirmasi bahwa tekanan inflasi dari permintaan tetap rendah. Artinya, meski permintaan dalam negeri cenderung naik tapi tekanan inflasi masih tetap rendah. Selain itu, lanjut Gubernur BI tersebut, deflasi mengkonfirmasi bahwa dampak rambatan dari pelemahan nilai tukar tidak merembet kepada inflasi.

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

13 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya