The Fed Naikkan Suku Bunga, Pelaku Pasar Tunggu Respons BI

Kamis, 27 September 2018 10:27 WIB

Suasana pergerakan saham di layar Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 9 Maret 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat ini. RTI mencatat, indeks acuan saham domestik turun 30,17 poin atau setara 0,47% ke level 6.412,86.TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Para pelaku pasar hari ini masih menunggu respons Bank Indonesia atau BI mengenai kenaikan kebijakan bank sentral Amerika Serikat atau The Fed, yang telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 2-2,25 persen. Kenaikan ini sejalan dengan prediksi para pelaku pasar sebelumnya termasuk Bank Indonesia.

Baca: Suku Bunga The Fed Naik, Bagaimana Dampaknya ke Kurs Rupiah?

"Pelaku pasar sebenarnya sudah price in efek dari kenaikan The Fed rate 25 basis poin. BI juga diprediksi merespons dengan menaikkan bunga 25 bps pada pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur bulan ini, jadi pelaku pasar menunggu keputusan BI," kata Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, Kamis, 27 September 2018.

Sebelumnya The Fed telah mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya menjadi 2-2,25 persen pada Kamis dini hari, 27 September 2018 waktu Indonesia. Sejalan dengan pengumuman itu, anggota komite penentu kebijakan The Fed, Federal Open Market Committee (FOMC), juga memberikan pandangan optimistis terkait pertumbuhan ekonomi AS.

Dalam proyeksi kuartal terbarunya, FOMC memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto AS akan mencapai 3,1 persen di tahun ini. Angka ini, naik dari perkiraan yang diumumkan sebelum pada Juni 2018 sebesar 2,8 persen. Selain itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada 2019 juga naik menjadi 2,5 persen dari sebelumnya 2,4 persen.

Advertising
Advertising

Bhima berpendapat, kenaikan suku bunga The Fed kali ini tak akan membuat Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG mengalami koreksi yang dalam. Apalagi, dalam seminggu terakhir investor asing mencatat pembelian bersih saham atau nett buy Rp 2,1 triliun. Ia memperkirakan dalam seminggu ini, IHSG akan bergerak moderat di level 5.820-5.950.

Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji Gusta juga mengatakan bahwa para pelaku pasar lebih menyoroti kebijakan BI yang akan menaikkan suku bunga lagi sebesar 25 basis poin dibanding kebijakan kenaikan suku bunga The Fed. Sebab, kata Nafan, kenaikan suku bunga The Fed telah masuk dalam perhitungan pelaku pasar sebelumnya.

Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga, Begini Reaksi Analis Pasar

"Kebijakan BI tersebut diyakini akan mengurangi dampak dari capital outflow," tuturnya menanggapi keputusan The Fed menaikkan suku bunga tersebut. Nafan juga memperkirakan suku bunga BI akan naik menjadi 5,75 persen dari sebelumnya 5,5 persen.

Berita terkait

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

2 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

5 jam lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

11 jam lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

20 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

2 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya