Rizal Ramli Kritik Jokowi, dari Makro Ekonomi Hingga Impor Beras

Kamis, 27 September 2018 08:23 WIB

Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli setibanya di gedung KPK untuk diperiksa oleh penyidik terkait kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Jakarta, 2 Mei 2017. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan menteri koordinator bidang kemaritiman Rizal Ramli mengkritik sejumlah kebijakan pemerintah Joko Widodo atau Jokowi dalam memperbaiki ekonomi negara ini. Rizal banyak buka suara terkait langkah yang dilakukan pemerintah.

Baca: Dituduh Rizal Ramli Mainkan Impor Beras, Menteri Enggar Jawab Ini

Dari rencana impor beras sampai kebijakan makro pemerintah pun tak luput dari sorotannya. Yang terbaru, Rizal Ramli menilai kebijakan pemerintah saat ini masih terlihat konservatif. Terutama dalam mengambil kebijakan di sektor makro ekonomi.

Menurut Rizal, langkah pengetatan kebijakan makro ekonomi pemerintahan justru bakal semakin membuat perekonomian merosot. "Kalau cara pengambilan kebijakan di dalam makro ekonomi sangat super konservatif yaitu 'austerity' atau pengetatan pada saat ekonomi sedang mengalami perlambatan, maka jangan aneh ekonominya itu nyungsep. Paling muter-muter di sekitar lima persen," ujarnya di Jakarta, Rabu, 26 September 2018.

Rizal Ramli menilai kebijakan dalam melakukan pengetatan merupakan program yang dianggap gagal untuk memulihkan perekonomian suatu negara. Contohnya, Yunani, kata Rizal.

Advertising
Advertising

Negara para dewa tersebut gagal memperbaiki perekonomian negaranya melalui pengetatan kebijakan. Bahkan, pengetatan kebijakan tersebut, perekonomian Yunani tiga kali anjlok. "Jadi, tidak aneh apa yang terjadi hari ini. Kalau obatnya pengetatan, uber pajak, dan potong anggaran, pasti jadinya gini. Ini bukan ilmu ajaib, cuma banyak orang di Indonesia enggak ngerti," ujar Rizal.

Rizal Ramli juga mengkritik bahwa yang terjadi saat ini adalah bukan perbaikan ekonomi karena hal serupa juga terjadi di negara lain. "Ada yang percaya, ini bisa kok membaik. Apanya yang membaik, wong obat ini sudah dites puluhan kali di Asia Afrika gagal," katanya.

Terkait pelemahan rupiah yang saat ini hampir menyentuh Rp 15.000 per dolar AS, ia menilai rupiah masih belum akan stabil. Menurut Rizal Ramli, rupiah di level tersebut justru baru permulaan di tengah masih tingginya ketidakpastian global.

Sedangkan, terkait dengan impor beras, Rizal Ramli menuding ada permainan kartel produk pangan yang selalu menempel di pemerintah. Apalagi, rencana impor digulirkan di tengah ketersediaan beras di dalam negeri ini. Adapun kebijakan impor beras berasal dari Kementerian Perdagangan.

Baca: Rizal Ramli: Kebijakan Ekonomi Jokowi Masih Konservatif

Bahkan, mantan menko perekonomian itu menyebut praktik yang dilakukan para kartel itu seharusnya tergolong subversif. Rizal Ramli menyarankan Jokowi harus membenahi sistem kartel untuk mendapatkan dukungan rakyat.

BISNIS | IMAM HAMDI

Berita terkait

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

15 menit lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

43 menit lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

3 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

5 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

15 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

15 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

18 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

18 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

19 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

19 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya