Menperindag: Pasar Ekspor Tradisional Lesu

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juli 2003 09:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah terus mengembangkan ekspor non migas ke pasar non tradisional, menyusul lesunya perdagangan di pasar tradisional. Kebijakan ini diambil untuk mengejar target pertumbuhan ekspor non migas sebesar 5 persen di tahun 2003. Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini Soewandi, usai memberikan penghargaan kepada eksportir berprestasi, di Jakarta, Jumat (16/1) mengatakan, saat ini terjadi penurunan ekspor ke pasar tradisional, di mana Indonesia biasa atau sering menjual produknya, misalnya Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang. Menurut Rini, melemahnya penjualan ke pasar tradisional antara lain karena persaingan yang makin ketat. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pasar tersebut kini telah dibanjiri produk dari negara-negara lain. Sehingga kualitas sangat menentukan kemampuan bertahan suatu barang. Selain itu, kemungkinan juga telah terjadi kejenuhan pasar. Untuk mengatasinya, pemerintah mulai melirik pasar non tradisional seperti Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur, dan Amerika Latin. Di kawasan tersebut, potensi pasar yang bisa dikembangkan besar sekali. Terutama karena belum banyak negara yang memasarkan produknya di sini. Masalahnya, produk Indonesia belum dikenal di pasar tersebut. Karena itu, pemerintah akan melakukan promosi ke negara-negara itu. Antara lain melalui program misi dagang internasional, pameran solo di Dubai, dan pameran produk ekspor. Ditambahkan oleh Ketua Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), Diah Maulida, negara-negara itu akan digunakan sebagai pintu masuk (entry point) untuk memasuki pasar di kawasan tersebut. "Jadi melalui negara itu, kita bisa meng-cover negara-negara lain,' kata dia. BPEN, kata Diah, sebenarnya telah melakukan penjajakan ke pasar non tradisional sejak tahun-tahun sebelumnya. "Tapi tahun ini upayanya lebih intensif," ujarnya. Ia mengakui, terjadinya penurunan ekspor di pasar tradisional belakangan ini. Tapi jumlahnya tidak signifikan. Diah tidak bersedia menyebutkan prosentase penurunan nilai ekspor yang terjadi. "Masing-masing negara berbeda, rata-rata kurang dari 20 persen," kata dia. Rini menambahkan, untuk meningkatkan ekspor, Deperindag bekerjasama Depkeu akan mengeluarkan program untuk mengatasi biaya tinggi. Kebijakan ini harus dikeluarkan, menyusul keluhan kalangan pengusaha atas kenaikan tarif BBM dan listrik yang mengakibatkan membengkaknya ongkos produksi. Menurut dia, stimulus fiskal yang telah dikeluarkan pemerintah di bidang perpajakan dan kepabeanan beberapa waktu lalu, juga dimaksudkan untuk mendorong ekspor. Deperindag juga tengah mengusulkan penurunan atau penghapusan pajak penjualan (PPn) untuk komoditas pertanian. Dengan ditekannya biaya ekspor, diharapkan pengusaha bisa lebih memperbaiki kualitas produk, sehingga bisa bersaing di pasar dunia. Pemerintah juga membentuk tim peningkatan ekspor yang dipimpin langsung oleh Presiden Megawati Sukarnoputri. Tim ini bertugas memonitor kendala yang dialami eksportir dan di sektor mana, karena kendala di masing-masing sektor belum tentu sama. "Memang sudah ada Pusat Penyelesaian Masalah Bisnis, tapi kalau dipimpin oleh Presiden kan jauh lebih baik," katanya. (Retno Sulistyowati-Tempo News Room)

Berita terkait

Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung

10 menit lalu

Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung

Boyamin mengklaim punya data sendiri tentang Robert Bonosusatya dalam pusaran korupsi timah yang telah diserahkan kepada penyidik Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

41 menit lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

1 jam lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

2 jam lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

2 jam lalu

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

Polisi telah menutup kasus tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang. Disebut bunuh diri.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

2 jam lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

2 jam lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

2 jam lalu

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

Majelis hakim memberikan izin kepada bekas Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono untuk mengikuti sidang Dewas KPK tentang kasus Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

2 jam lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

Dalam acara ini, ditayangkan film karya mahasiswa Politeknik Tempo yang berjudul Kala: Rahasia Fana.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

2 jam lalu

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu

Baca Selengkapnya