Sri Mulyani: Infrastruktur Tidak Sekedar Bangun Tembok dan Aspal

Kamis, 20 September 2018 18:02 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama dengan Devi Pandjaitan di Pameran Ulos di Museum Tekstil, Jakarta, Rabu, 19 September 2018. (Tempo/Yatti Febri Ningsih).

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerapan skema pembiayaan Public-Private Partnership atau PPP untuk infrastruktur di daerah perlu terus digenjot. Meski saat ini sudah banyak pemerintah daerah yang menyadari manfaat PPP, tapi mereka masih harus didampingi ketika ingin menerapkannya di suatu proyek.

Baca: Sri Mulyani Minta Pengusaha Tak Panik Hadapi Dinamika Ekonomi

"Infrastruktur memang tidak sekedar membangun tembok dan aspal saja," kata Sri dalam acara Deloitte Indonesia Infrastructure CEO Forum 2018 di Grand Hyatt Hotel, Jakarta Pusat, Kamis, 20 September 2018. Infrastruktur, ujarnya, memiliki banyak dimensi seperti skema pembiayaan, perencanaan, hingga kontrak hukum.

Sri mengatakan, PPP adalah salah satu cara pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur di tengah bujet yang terbatas. Dengan skema ini, keterlibatan swasta dalam infrastruktur bisa semakin diperbesar. "Caranya? saya akan bilang ke mereka (swasta) beri saya anggaran yang lebih, akan saya bangunkan rel kereta untuk anda, bandara untuk anda, itu cara mudahnya," kata dia.

Dalam kenyatannya, penerapan skema ini ternyata tidaklah mudah. Sejak 2016, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution telah mengeluhkan banyaknya hambatan dalam persiapan proyek berskema PPP. "Ada proses perundingan berkepanjangan yang membuat keputusan terlalu lambat diambil," ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani menyadari hambatan itu dan memandangkan sebagai sebuah proses pembelajaran. Toh, pemerintah tidak hanya bergantung pada PPP, tapi terus berupaya melalukan diversifikasi skema pembiayaan lainnya. Bagi dia, upaya ini persis seperti yanh dilakukannya di World Bank, yaitu menyiapkan persyaratan proyek, persiapan teknis, penilaian, hingga mencari potensi pembiayaan dalam jangka panjang. "Saya mencoba melakukan hal yang sama sekarang," ujarnya.

Salah satu masalah lain yang kerap muncul dikaji, kata Sri Mulyani, adalah bagaimana cara menjamin proyek PPP yang tidak bankable. Untuk itu, Kemenkeu telah menyediakan fasilitas Project Development Facility (PDF), sebuah fasilitas yang membantu Government Contracting Agency (GCA) atau perusahaan swasta mitra pemerintah dalam menyiapkan pra-studi kelayakan, dokumen lelang, dan pendampingan sampai financial close.

Dikutip dari laman Kementerian Keuangan, ada sejumlah layanan yang bisa didapat dari fasilitas PDF ini mulai dari persiapan proyek hingga fasilitas bimbingan transaksi bisnis. Kemenkeu menyampaikan bahwa proyek PPP yang bisa mendapatkan fasilitas ini adalah proyek yang memenuhi kriteria dan persayaratn sesuai Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Infastruktur Prioritas. Tak hanya itu, fasilitas juha bisa didapat oleh proyek PPP lain asalkan GCA telah melakukan market sounding dalam mendapat minat untuk pembiayaan dari sejumlah investor.

Berita terkait

Hari Ini Ruas Tol Jagorawi Diperbaiki hingga 12 Mei 2024 Mendatang, Simak Jadwal Lengkap dan Titik Lokasinya

16 jam lalu

Hari Ini Ruas Tol Jagorawi Diperbaiki hingga 12 Mei 2024 Mendatang, Simak Jadwal Lengkap dan Titik Lokasinya

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memperbaiki ruas Tol Jagorawi mulai hari ini, Ahad, 5 sampai 12 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

18 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

3 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya