OJK Batalkan Saham Madusari Murni sebagai Efek Syariah Karena Ini

Kamis, 20 September 2018 13:21 WIB

Direktur Utama PT Madusari Murni Indah Tbk. Arief Goenadibrata membuka perdagangan saham perdana di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 30 Agustus 2018. (ISTIMEWA)

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK membatalkan penetapan saham PT Madusari Murni Indah Tbk. sebagai efek syariah. Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK, Fakhri Hilmi mengatakan pembatalan dilakukan karena berdasarkan informasi yang diperoleh berdasarkan pada Laporan Keuangan per 31 Maret 2018.

Baca juga: 2018, OJK Targetkan 160 Fintech P2P Kantongi Izin

"Ditemukan lebih dari dari 90 persen produk perusahaan adalah ethanol dan 31 persen produk tersebut dijual kepada Tanduay Distiller Inc.," kata Fakhri dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, 20 September 2018.

Menurut Fakhri, berdasarkan informasi dari PT Madusari Murni Indah, kegiatan Tanduay Distiller adalah memproduksi alkohol, rum, wine, brendi, gin dan vodka. Sehingga, pendapatan non halal perusahaaan lebih dari 10 persen. Dengan demikian, perusahaan PT Madusari Murni tidak memenuhi kriteria efek syariah.

Adapun keputusan tersebut dikeluarkan melalui surat keputusan dengan nomor KEP-47/D04/2018 tentang Pembatalan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-45/D.04/2018 tentang penetapan saham PT Madusari Murni Indah Tbk sebagai efek syariah. Keputusan tersebut telah diteken oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Hoesen pada 5 September 2018.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, pada 27 Agustus 2018 lalu, PT Madusari Murni Indah telah melakukan initial public offering atau IPO. Dengan harga per saham sebesar Rp 580 per lembar, emiten dengan kode saham MOLI ini, membidik dana penawaran perdana sebesar Rp 203,58 miliar.

Dana hasil IPO itu nantinya sebesar 94,45 persen bakal digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi etanol. Caranya dengan membangun lagi pabrik baru dan pembelian mesi. Selain itu, sisa dana hasil IPO akan digunakan untuk membangun gudang penyimpanan etanol di Jawa Timur.

Sementara itu, merujuk data RTI, harga saham emiten MOLI diperdagangan pada rentang harga 1120 hingga 1210 per lembarnya pada penutupan perdagangan sesi pertama Kamis, 20 September 2018. Pada Senin, 17 September 2018 lalu, harga saham MOLI sempat mencapai level tertinggi ke level 1310 per lembar saham.

Simak berita tentang OJK hanya di Tempo.co

Berita terkait

Tak Sembarang Betina, Begini Proses Pemilihan Ratu Lebah

22 jam lalu

Tak Sembarang Betina, Begini Proses Pemilihan Ratu Lebah

Ratu lebah adalah satu-satunya betina dewasa secara seksual di koloni. Fungsi utamanya adalah bertelur hingga 2000 telur sehari.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

1 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

1 hari lalu

Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

Ratu lebah merupakan anggota koloni lebah madu yang paling terkenal, berikut fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

1 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

3 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

3 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya