Sri Mulyani Bedah Gejolak Perekonomian Global dan Indonesia

Sabtu, 15 September 2018 17:22 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri World Economic Forum on ASEAN di Convention Center, Hanoi, Vietnam, Rabu, 12 September 2018. REUTERS/Kham

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kondisi perekonomian Indonesia saat ini dalam akun media sosial facebooknya. Menurut dia, saat ini situasi dan tantangan ekonomi terus berubah, dan acapkali perubahan itu terjadi sangat cepat.

Baca juga: Pajak Disesuaikan, Sri Mulyani: Harga Barang Impor Naik 20 Persen

"Menjaga suatu perekonomian adalah pekerjaan tak pernah berhenti, tak boleh lengah dan harus dilakukan terus menerus," ujar Sri Mulyani dalam akun facebook resminya, Jumat malam, 14 September 2018.

Sri Mulyani mengatakan gejolak perekonomian global dimulai dimulai dengan langkah normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat, yaitu kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat dan likuiditas dollar Amerika dikurangi atau diperketat. Selain itu kebijakan fiskal Amerika juga ekspansif dengan penurunan pajak dan belanja yang meningkat.

"Ditambah kebijakan perang dagang oleh Presiden Trump kepada Eropa dan China dengan kenaikan tarif barang impor ke Amerika Serikat," ujar Sri Mulyani. Dampak dari kebijakan negeri Abang Sam itu lantas dirasakan seluruh dunia dalam bentuk suku bunga dolar meningkat, arus modal ke seluruh dunia terutama ke negara berkembang dan emerging countries menurun, dan adanya ketidakpastian perdagangan internasional.

Advertising
Advertising

Untuk itu, bekas Direktur Bank Dunia itu menuturkan ada empat aspek perekonomian yang harus dikelola dalam menjaga stabilitas dan kelanjutan kemajuan perekonomian menghadapi guncangan dunia tersebut, antara lain sektor riil yang ditunjukkan dengan Indikator pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB).

Selain itu, aspek fiskal, yaitu anggaran pendapatan dan belanja negara meliputi penerimaan, belanja negara dan pembiayaan. Aspek lainnya adalah aspek moneter serta sektor keuangan, dan aspek neraca pembayaran yaitu keseimbangan eksternal antara perekonomian Indonesia dengan dunia.

Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini justru sedang mengalami akselerasi setelah mengalami tekanan merosotnya harga komoditas sejak 2015-2016. Pertumbuhan ekonomi berada pada tingkat 5,17 persen di semester I 2018.

"Itu tertinggi sejak 2014 dan tingkat pengangguran berada pada posisi 5,13 persen, terendah dalam dua dekade, dan tingkat kemiskinan pada 9,8 persen, terendah dalam dua dekade," kata Sri Mulyani.

Dari sisi fiskal, penerimaan negara di semester I telah mencapai 52,48 persen dari target, dengan pertumbuhan penerimaan pajak yang membaik mencapai 14,3 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan di semester I 2017 yaitu 9,6 persen.

Sri Mulyani mengatakan realisasi penyerapan belanja negara sampai akhir Juli 2018 mencapai 51,5 persen dan realisasi transfer ke daerah dan dana desa sebesar 58,6 persen dari pagu. adapun defisit sampai akhir Juli 2018 sekitar 1,02 persen dan keseimbangan primer positif 46,4 triliun.

"Suatu kemajuan kesehatan APBN yang luar biasa dibanding situasi 3 tahun terakhir. Konsolidasi fiskal dilakukan untuk meminimalkan dampak lingkungan global terhadap APBN dan meningkatkan ketahanan perekonomian," tutur Sri Mulyani.

Sementara dari sisi moneter, ujar Sri Mulyani, inflasi sangat terjaga pada angka 3,2 persen di semester I 2018, dengan stabilitas inflasi terjaga selama 3 tahun terakhir di kisaran 3,5 persen. Seiring kondisi moneter, ia berujar kondisi sektor keuangan juga menunjukkan situasi yang stabil dan membaik. Hal ini tercermin dari tingkat kecukupan modal perbankan (CAR) yang mencapai 22 persen di triwulan II 2018, tingkat Non Perfoming Loan atau kredit macet tetap rendah sebesar 2,7 persen, dan pertumbuhan kredit mencapai 10,7 persen.

"Itu akan terus membaik. Secara keseluruhan tahun 2018, rata-rata pertumbuhan kredit diperkirakan berada pada kisaran 10-12 persen," kata Sri Mulyani.

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

49 menit lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

21 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

4 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya