Bantah Sandiaga, Kementan: Harga Aneka Cabai dan Bawang Turun

Rabu, 12 September 2018 12:48 WIB

Pasar Tradisional. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan calon wakil presiden Sandiaga Uno yang mengisahkan cerita Ibu Lia dari Pekanbaru ihwal uang belanja Rp 100 ribu hanya dapat bawang dan cabai tak hanya viral dibicarakan netizen, tapi juga pemerintah. Pemerintah mengklaim berhasil menurunkan secara signifikan harga cabai dan bawang pada Agustus, yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.

Baca: Viral Kisah Sandiaga soal 100 Ribu Hanya Dapat Bawang dan Cabai

"Harga aneka cabai dan bawang di pasar induk dan pasar retail Jakarta cenderung turun dengan persentase signifikan pada Agustus dibanding Juli karena pasokan yang meningkat," kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian Yasid Taufik, di Jakarta, Rabu, 12 September 2018.

Harga aneka cabai dan bawang yang dimaksud antara lain bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit merah, dan cabai rawit hijau. Yasid juga memaparkan, berdasarkan data dari Info Pangan Jakarta, harga bawang merah rata-rata di Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ) pada Agustus 2018 turun 17,2 persen jika dibandingkan dengan Juli 2018. "Hal ini disebabkan oleh naiknya pasokan bawang merah sebesar 22,2 persen pada bulan Agustus 2018."

Lebih jauh, Yasid memaparkan sebaran harga bawang di pasar retail berkisar Rp 20 ribu sampai Rp 40 ribu dengan kecenderungan harga bawang merah turun 2 persen sampai 19 persen. "Kecenderungan harga bawang putih pada Agustus lalu di beberapa pasar retail wilayah Jakarta Barat, Utara, dan Timur turun 1,4 persen hingga 12,6 persen," katanya.

Advertising
Advertising

Sementara itu, rata-rata harga cabai merah besar di PIKJ pada Agustus 2018 turun 24,7 persen jika dibandingkan dengan Juli 2018. Meskipun pasokan cabai merah besar yang masuk turun 21,6 persen, Yasid mengatakan hal tersebut disebabkan oleh permintaan pedagang pasar retail akan cabai merah besar melebihi jumlah pasokan yang masuk di PIKJ.

Adapun sebaran harga cabai merah besar di pasar retail Jakarta berkisar Rp 24 ribu sampai Rp 60 ribu dengan kecenderungan harga turun 5-36 persen. Berbanding lurus dengan cabai merah keriting, rata-rata harga di PIKJ bulan Agustus 2018 turun 7,9 persen dibanding bulan lalu. Penyebabnya adalah pasokan yang naik sebesar 0,5 persen.

Sementara itu, harga cabai keriting terendah ada di Pasar Palmerah, yaitu Rp 24 ribu, sedangkan harga tertinggi di Pasar Gondangdia sebesar Rp 50 ribu. Kecenderungan harga di beberapa pasar retail bulan Agustus 2018 turun 5-20 persen.

Kemudian harga cabai rawit merah di PIKJ turun 49,7 persen dibanding Juli 2018. Hal ini disebabkan oleh pasokan yang naik sebesar 49 persen pada Agustus 2018. Kecenderungan harga ini terjadi di hampir semua pasar retail Jakarta yang turun 7-36 persen.

Komoditas cabai rawit hijau di PIKJ mengalami kenaikan harga sebesar 34,7 persen dibanding bulan Juli, padahal pasokan yang masuk sudah ditingkatkan sebesar 7,25 persen pada Agustus 2018. "Penyebabnya permintaan pedagang pasar retail akan cabai rawit hijau melebihi pasokan yang masuk ke PIKJ," ucap Yasid.

Baca: Viral Kisah Sandiaga, Cek Daftar Belanjaan 100 Ribu via Situs Ini

Hal tersebut, kata Yasid, berakibat pada kenaikan harga cabai rawit di pasar retail Jakarta sebesar 5 sampai 44 persen. Meski demikian, secara umum harga komoditas tidak dalam kondisi bergejolak.

Yasid mengungkapkan turunnya harga pada komoditas cabai dan bawang terjadi karena ada sinergi berkelanjutan antara petani, pelaku usaha, stakeholder, dan pemerintah yang berjalan baik. Pernyataan tersebut secara tak langsung menanggapi tudingan Sandiaga Uno bahwa harga pangan melonjak di antaranya karena pelemahan rupiah.

ANTARA

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

12 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

20 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

1 hari lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

1 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

2 hari lalu

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

Sandiaga Uno mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Accor Live Limitless (ALL) Kembali sebagai Sponsor Utama Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024

2 hari lalu

Accor Live Limitless (ALL) Kembali sebagai Sponsor Utama Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024

Pengunjung Java Jazz Festival 2024 juga diundang untuk terlibat dalam pertunjukan musik di ALL.com Hall.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

3 hari lalu

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

DHL buka suara perihal viralnya kasus bea masuk jumbo yang dikenakan untuk sepasang sepatu impor.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya