Bank Indonesia: Penjualan Eceran Baju dan Alat Rumah Tangga Naik

Senin, 10 September 2018 19:36 WIB

Calon pembeli memilih baju seragam di salah satu kios penjualan perlengkapan sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta, 13 Juli 2016. Menjelang tahun ajaran baru pada 18 Juli mendatang sejumlah kios penjual berbagai perlengkapan sekolah mulai dipadati pembeli. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia mengindikasikan penjualan eceran tumbuh pada Juli 2018 yang bertepatan dengan Lebaran.

Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tercatat sebesar 2,9% (yoy) pada Juli 2018, meningkat dibandingkan dengan 2,3% (yoy) pada Juni 2018.

"Berdasarkan kelompok komoditas, meningkatnya penjualan eceran terutama didorong kinerja penjualan kelompok komoditas sandang dan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman seperti dikutip Bisnis.com, Senin 10 September 2018.

Dia menambahkan penjualan eceran diperkirakan tetap tumbuh stabil pada Agustus 2018. Hal itu tercemin dari IPR yang diprediksikan tumbuh sebesar 2,8% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan 2,9% (yoy) pada Juli 2018.

Menurutnya, pertumbuhan tersebut ditopang oleh penjualan pada kelompok sandang, perlengkapan rumah tangga lainnya, serta barang budaya dan rekreasi.

Advertising
Advertising

Hasil survei mengindikasikan peningkatan tekanan harga pada tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang, yakni Oktober 2018.

Indikasi tersebut tercermin dari kenaikan Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang menjadi sebesar 140,2 dibandingkan dengan 135,8 pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, data BPS mengungkapkan pada Agustus 2018, Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas atau indeks harga grosir/agen turun sebesar 0,07% terhadap bulan sebelumnya. Penurunan IHPB tertinggi terjadi pada sektor oertanian sebesar 0,53%.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Agustus 2018 antara lain cabai rawit, cabai merah, bawang merah, minyak kelapa sawit (CPO), daging ayam, serta lemak dan minyak hewan/nabati ekspor.

IHPB bahan bangunan/konstruksi pada Agustus 2018 naik sebesar 0,31% terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas aspal, besi beton, pendingin ruangan, pipa dan asesoriesnya, serta paku, mur, baut.

IHPB Umum naik 0,58% pada Juli 2018 terhadap bulan sebelumnya. Kelompok Barang Ekspor merupakan penyumbang andil dominan pada kenaikan IHPB, yaitu sebesar 0,21%.

Menurut survei Bank Indonesia, IHPB Kelompok Barang Impor dan Kelompok Barang Ekspor pada Juli 2018 masing-masing naik sebesar 0,90% dan 0,98% terhadap bulan sebelumnya.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

7 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

13 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

1 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

3 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

3 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

3 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya